Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ANGGOTA DPR RI Luluk Nur Hamidah menegaskan, sudah waktunya bagi negara-negara ASEAN untuk melakukan aksi yang jauh lebih progresif terkait aksi kejahatan kemanusiaan yang terjadi di Myanmar.
Dirinya menilai, apabila aksi kekerasan yang terjadi akibat kelanjutan dari kudeta Myanmar tidak dianggap persoalan yang sangat serius, khususnya bagi komunitas di ASEAN, maka berarti ada sesuatu yang salah.
“Kita harus menaruh perhatian sangat serius, khususnya (kepada) kelompok-kelompok yang sangat rentan, misalnya perempuan, politisi, khusus juga politisi perempuan. Lebih dari 3000 perempuan yang justru ditangkap oleh Myanmar. Mereka semua mengalami situasi yang sangat berbahaya, di antaranya mengalami kekerasan, penyiksaan, bahkan kekerasan seksual,” ujar Luluk dalam konferensi pers pasca Roundtable Discussion on the Myanmar Crisis and ASEAN Issues and the Role of Indonesia and Parliamentarians di Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (3/3).
Legislator Fraksi PKB itu menilai, kasus yang terjadi di Myanmar sangat kompleks. Semakin lama, konflik yang terjadi semakin besar dan menimbulkan lebih banyak kerugian. Selain kekerasan yang terjadi antara kelompok militer Myanmar terhadap rakyatnya, konflik ini juga berdampak pada masuknya pengungsi-pengungsi dari Myanmar ke negara-negara tetangga.
Untuk itu, menurut Luluk, penting bagi DPR RI untuk meminta update kepada pemerintah terkait progres atas upaya resolusi konflik di sana.
Baca juga : Depo Plumpang Meledak Lagi, Anggota Komisi VII DPR Minta Pertamina Amankan Pasokan BBM Masyarakat
“Kita sebagai DPR itu meminta kepada pemerintah update, selama ini itu apa sih yang sudah dicapai, minimum kesepakatan lah dengan pemerintahan militer di sana. Setidaknya, akses untuk bisa menolong, mengirim bantuan itu bisa dimudahkan. Kalau akses saja untuk memberikan bantuan enggak ada, berarti ya ini gagal, gagal total,” ucapnya.
Luluk mengungkapkan, Keketuaan ASEAN yang saat ini diemban oleh Indonesia menjadi sebuah momentum yang tepat untuk turut andil dalam penyelesaian kasus tersebut. Sebab, menurutnya, hal tersebut menjadi satu peluang bagi pemerintah untuk benar-benar memiliki roadmap dalam penyelesaian konflik di Myanmar.
Maka dari itu, Luluk mengajukan gagasan untuk perekrutan anggota ekstra ASEAN. Ia menilai, sudah waktunya untuk semua pihak bisa memberikan dukungan terhadap Myanmar. Tidak hanya melibatkan lembaga formal seperti DPR dan parlemen negara lain, tetapi juga melibatkan kekuatan masyarakat sipil sebagai kekuatan tambahan ASEAN, di samping IPI yang juga berperan penting.
“Kalaupun harus melibatkan ekstra ASEAN, (harus) melakukan seleksi yang sangat serius. Kita akan bersama-sama memastikan ASEAN menjadi rumah yang benar-benar aman, rumah yang sangat possible untuk ditinggali oleh seluruh warga di ASEAN,” tutupnya.
Diketahui, agenda Roundtable Discussion on the Myanmar Crisis and ASEAN Issues and the Role of Indonesia and Parliamentarians merupakan kolaborasi antara ASEAN Parliamentary for Human Rights (APHR) dengan Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI. Agenda ini dihadiri oleh Pimpinan BKSAP, Anggota DPR, Parlemen ASEAN, dan Non Government Organization (NGO) terkait. Agenda ini merupakan respon dari Indonesia yang menjabat Keketuaan ASEAN 2023. (RO/OL-7)
Fridgescaping, seni menata bagian dalam kulkas agar estetis, menjadi tren di era digital yang tak terduga memicu konflik rumah tangga.
Dengan mengambil jeda selama lima detik saja, pasangan dapat meredakan emosi negatif dan mengurangi agresivitas selama konflik.
Perbedaan pendapat dapat berujung pada konflik yang jika tidak diselesaikan dengan tepat akan semakin berlarut-larut.
Herman memandang perlu melakukan upaya penyelamatan agar kondisi disharmonisasi antara sekda dengan pimpinan OPD bisa dicarikan solusinya
Herman mengaku malu permasalahan yang terjadi di internal pemeritah daerah sudah diketahui Penjabat Gubernur Jawa Barat.
Wilayah Poso identik dengan serangkaian konflik yang berujung pada kericuhan.
Melalui foundation ini, Daw Aung San Suu Kyi ingin melanjutkan warisan ibunya dalam memajukan kesejahteraan rakyat Myanmar
Sedikitnya, ada 8 WNI dari berbagai daerah yang saat ini dipekerjakan di wilayah konflik Myanmar.
Tersimpan dalam getah pohon, sperma hewan ostracod dari keluarga udang itu ditemukan di sebuah tambang di utara Myanmar.
Ada lima pemain yang tidak diikutkan dalam laga uji coba melawan Myanmar pada pekan depan.
Awal bulan ini, ASEAN dan FIFA menandatangani nota kesepakatan untuk meningkatkan peran sepak bola dalam perkembangan sosial di ASEAN.
Pernyataan resmi dari Federasi Sepak Bola Myanmar menyebut separuh anggota skuat timnas Myanmar akan absen dalam laga kualifikasi yang akan dimulai pada 28 Mei melawan Jepang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved