Minggu 05 Maret 2023, 08:45 WIB

ASEAN Harus Bersikap Lebih Progresif Untuk Redakan Konflik d Myanmar

Mediaindonesia.com | Internasional
ASEAN Harus Bersikap Lebih Progresif Untuk Redakan Konflik d Myanmar

Dok. DPR RI
Anggota Komisi IV DPR RI Luluk Nur Hamidah

 

ANGGOTA DPR RI Luluk Nur Hamidah menegaskan, sudah waktunya bagi negara-negara ASEAN untuk melakukan aksi yang jauh lebih progresif terkait aksi kejahatan kemanusiaan yang terjadi di Myanmar. 

Dirinya menilai, apabila aksi kekerasan yang terjadi akibat kelanjutan dari kudeta Myanmar tidak dianggap persoalan yang sangat serius, khususnya bagi komunitas di ASEAN, maka berarti ada sesuatu yang salah.

“Kita harus menaruh perhatian sangat serius, khususnya (kepada) kelompok-kelompok yang sangat rentan, misalnya perempuan, politisi, khusus juga politisi perempuan. Lebih dari 3000 perempuan yang justru ditangkap oleh Myanmar. Mereka semua mengalami situasi yang sangat berbahaya, di antaranya mengalami kekerasan, penyiksaan, bahkan kekerasan seksual,” ujar Luluk dalam konferensi pers pasca Roundtable Discussion on the Myanmar Crisis and ASEAN Issues and the Role of Indonesia and Parliamentarians di Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (3/3).

Legislator Fraksi PKB itu menilai, kasus yang terjadi di Myanmar sangat kompleks. Semakin lama, konflik yang terjadi semakin besar dan menimbulkan lebih banyak kerugian. Selain kekerasan yang terjadi antara kelompok militer Myanmar terhadap rakyatnya, konflik ini juga berdampak pada masuknya pengungsi-pengungsi dari Myanmar ke negara-negara tetangga. 

Untuk itu, menurut Luluk,  penting bagi DPR RI untuk meminta update kepada pemerintah terkait progres atas upaya resolusi konflik di sana.

Baca juga : Depo Plumpang Meledak Lagi, Anggota Komisi VII DPR Minta Pertamina Amankan Pasokan BBM Masyarakat

“Kita sebagai DPR itu meminta kepada pemerintah update, selama ini itu apa sih yang sudah dicapai, minimum kesepakatan lah dengan pemerintahan militer di sana. Setidaknya, akses untuk bisa menolong, mengirim bantuan itu bisa dimudahkan. Kalau akses saja untuk memberikan bantuan enggak ada, berarti ya ini gagal, gagal total,” ucapnya.

Luluk mengungkapkan, Keketuaan ASEAN yang saat ini diemban oleh Indonesia menjadi sebuah momentum yang tepat untuk turut andil dalam penyelesaian kasus tersebut. Sebab, menurutnya, hal tersebut menjadi satu peluang bagi pemerintah untuk benar-benar memiliki roadmap dalam penyelesaian konflik di Myanmar.

Maka dari itu, Luluk mengajukan gagasan untuk perekrutan anggota ekstra ASEAN. Ia menilai, sudah waktunya untuk semua pihak bisa memberikan dukungan terhadap Myanmar. Tidak hanya melibatkan lembaga formal seperti DPR dan parlemen negara lain, tetapi juga melibatkan kekuatan masyarakat sipil sebagai kekuatan tambahan ASEAN, di samping IPI yang juga berperan penting.

“Kalaupun harus melibatkan ekstra ASEAN, (harus) melakukan seleksi  yang sangat serius. Kita akan bersama-sama memastikan ASEAN menjadi rumah yang benar-benar aman, rumah yang sangat possible untuk ditinggali oleh seluruh warga di ASEAN,” tutupnya.

Diketahui, agenda Roundtable Discussion on the Myanmar Crisis and ASEAN Issues and the Role of Indonesia and Parliamentarians merupakan kolaborasi antara ASEAN Parliamentary for Human Rights (APHR) dengan Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI. Agenda ini dihadiri oleh Pimpinan BKSAP, Anggota DPR, Parlemen ASEAN, dan Non Government Organization (NGO) terkait. Agenda ini merupakan respon dari Indonesia yang menjabat Keketuaan ASEAN 2023. (RO/OL-7)

Baca Juga

AFP/Patrik Stollarz.

Bayer Fokus Teliti Onkologi, Kardiovaskular, Neurologi, Penyakit Langka, Imunologi

👤Mediaindonesia.com 🕔Rabu 29 Maret 2023, 09:53 WIB
Ke depan, Bayer memfokuskan penelitian awal pada bidang strategis inti yaitu onkologi, kardiovaskular, neurologi dan penyakit langka serta...
AFP/Brendan SMIALOWSKI

Pelaku Penembakan di Nashville Sembunyikan Tujuh Senjata Api di Rumah

👤Basuki Eka Purnama 🕔Rabu 29 Maret 2023, 09:26 WIB
Dua anak perempuan berusia sembilan tahun, seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun, dua guru, dan seorang penjaga sekolah tewas dalam...
AFP/Ye Aung THU

Junta Myanmar Bubarkan Partai Pimpinan Suu Kyi

👤Basuki Eka Purnama 🕔Rabu 29 Maret 2023, 09:14 WIB
Januari lalu, junta militer memberikan tenggat dua bulan kepada partai untuk mendaftar ulang berdasarkan aturan pemilu baru menjelang...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya