Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Korut tidak Ragu Berperang dengan Korsel dan AS

Cahya Mulyana
02/2/2023 16:18
Korut tidak Ragu Berperang dengan Korsel dan AS
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un saat menyapa sejumlah anak dalam suatu acara.(AFP)

Korea Utara mengecam langkah Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) yang menggelar latihan militer bersama. Tindakan tersebut dinilai Pyongyang telah mendorong situasi di Semenanjung Korea ke garis merah ekstrem, serta mengancam perang besar.

Otoritas Korea Utara juga tidak tertarik untuk berdialog, selama AS mengejar kebijakan permusuhan. Peringatan dari Pyongyang datang beberapa hari, setelah Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengunjungi Seoul, Korea Selatan.

Pejabat tinggi AS itu pun berjanji untuk meningkatkan pengerahan aset militer canggih Washington ke Semenanjung Korea. Termasuk, jet tempur dan kapal induk untuk memperkuat latihan bersama dan perencanaan operasional dengan Korea Selatan. 

Baca juga: Ancaman Korut Meningkat, AS dan Korsel Perkuat Kerja Sama Keamanan

Sementara itu, Korea Utara menyatakan bahwa perluasan latihan sekutu mengancam stabilitas di Semenanjung Korea dan dapat menjadikannya zona perang. Bahkan, Pyongyang siap untuk melawan tantangan militer jangka pendek atau jangka panjang oleh sekutu, dengan kekuatan nuklir. 

"Situasi militer dan politik di Semenanjung Korea telah mencapai garis merah ekstrem, karena manuver konfrontasi militer yang sembrono dan tindakan bermusuhan AS, serta pasukan sekutunya,” ungkap pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Utara.

Baca juga: Rusia mulai Berlakukan Larangan Ekspor Minyaknya ke Sejumlah Negara

Korea Utara juga siap mengambil reaksi terberat untuk upaya militer AS, dengan prinsip nuklir dibalas nuklir. Dalam hal ini, jika terjadi konfrontasi habis-habisan. "Apabila AS terus memperkenalkan aset strategis ke Semenanjung Korea, kami akan memperjelas aktivitas pencegahan tanpa gagal," imbuh pejabat tersebut.

Dalam beberapa dekade, Korea Utara menggambarkan latihan militer gabungan AS dengan Korsel, sebagai latihan untuk invasi potensial. Meskipun, sekutu menggambarkan latihan tersebut sebagai upaya pertahanan.

Pada tahun lalu, Pyongyang menggenjot demonstrasi senjatan ketika sekutu melanjutkan latihan skala besar. Adapun tindakan Korea Utara termasuk serangkaian peluncuran rudal dan artileri.(Aljazeera/OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya