Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Penembak Jitu Israel Tembak Pria Palestina di Atap Rumahnya

Ferdian Ananda Majni
12/1/2023 21:22
Penembak Jitu Israel Tembak Pria Palestina di Atap Rumahnya
Kerabat Palestina berduka saat pemakaman Ahmed Adu Junaid, 21, yang terbunuh sehari sebelumnya saat bentrokan dengan pasukan Israel.(AFP/Zain Jaafar.)

TENTARA Israel membunuh seorang pria Palestina saat dia berdiri di atap rumahnya selama penggerebekan di kamp pengungsi di Jerusalem Timur. Sameer Aslan, 41, dinyatakan meninggal pada Kamis (12/1) dini hari oleh Kementerian Kesehatan Palestina. 

Pejabat Palestina mengatakan dia ditembak di dada di kamp pengungsi Qalandiya. Kepada Al Jazeera bahwa Aslan, ayah dari delapan anak, ditembak oleh penembak jitu Israel saat berdiri bersama anggota keluarga lain di atap rumah mereka untuk menyaksikan penggerebekan itu. 

Dia terbunuh sekitar 10 menit setelah putranya yang berusia 17 tahun, Ramzi, ditangkap oleh tentara Israel dari rumah mereka. "Setelah penangkapan, seluruh keluarga naik ke atap untuk melihat yang terjadi ketika mereka mendengar teriakan keras dan salah satu putra mereka yang lain terluka," kata Zakariya Fayyaleh, seorang pejabat Otoritas Palestina, yang mengelola kamp tersebut.

"Sameer, istrinya, tiga anak perempuan, dan beberapa anak laki-laki berada di atap ketika seorang penembak jitu Israel menembaki keluarga tersebut dan menembak Sameer tepat di dada," lanjutnya. "Putranya menggendongnya dan mencoba membawanya ke rumah sakit. Pasukan besar menghentikan mereka dan menjatuhkan Sameer ke tanah. Mereka membiarkannya berdarah di tanah beberapa saat sebelum mereka membiarkan kami membawanya lagi. Dia meninggal saat tiba di rumah sakit,” lanjut Fayyaleh.

Video yang dibagikan oleh penduduk dan media lokal, diverifikasi oleh Al Jazeera, menunjukkan Aslan tergeletak di tanah dikelilingi oleh tentara Israel. "Sameer ialah salah satu teman terdekat saya. Saya memiliki hubungan persaudaraan dengannya," kata Fayyaleh, dia menambahkan bahwa Aslan bekerja di toko daging di kota al-Ram.

Pejabat itu menambahkan bahwa cara tentara Israel menyerbu kamp pengungsi Qalandiya belum pernah terjadi sebelumnya. Dia menggambarkannya sebagai serangan yang hiruk pikuk dan sengit. "Ini pertama kali mereka menyerbu kamp seperti ini--jumlah pasukan, jumlah rumah yang mereka razia. Mereka menghancurkan barang-barang orang. Mereka bahkan menyerang wanita," lanjutnya. Menurutnya, penembak jitu menempatkan diri mereka di atas atap.

Pasukan Israel menangkap setidaknya 18 orang dari kamp selama penggerebekan, menurut Fayyaleh dan Perhimpunan Tahanan Palestina (PPS). Penggerebekan dimulai sekitar pukul 03.00 waktu setempat (00:00 GMT) dan melibatkan puluhan kendaraan lapis baja dan pasukan khusus. Konfrontasi dengan pemuda yang melempar batu pecah.

Tentara Israel mengatakan dalam pernyataan bahwa serangan di kamp tersebut dilakukan sebagai bagian dari kampanye Break the Wave. Dikatakan bahwa selama penggerebekan para tersangka melemparkan batu dan balok semen dari atap rumah ke pasukan yang dinilai membahayakan nyawa. Pasukan menanggapi dengan membubarkan demonstrasi dan menembak.

Daerah Qalandiya berada di bawah kegubernuran Jerusalem, tetapi dipisahkan dari kota oleh Tembok Pemisah Israel. Kamp pengungsi, dibangun pada 1949, sekarang berada di Jerusalem Timur dan Area C, di bawah kendali penuh militer Israel.

Aslan ialah orang Palestina ketujuh yang dibunuh oleh tentara Israel sejak awal 2023, termasuk tiga anak. Dia juga orang Palestina ketiga yang terbunuh dalam waktu kurang dari 24 jam. Pada Rabu malam, pasukan Israel membunuh Sanad Samamreh yang berusia 18 tahun setelah dia diduga melakukan serangan penikaman di kota Hebron, Tepi Barat yang diduduki selatan. (Aljazeera/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya