Rusia mengeklaim telah membunuh 600 tentara Ukraina melalui serangan rudal terhadap sebuah barak. Serangan ini disebut Moskow sebagai pembalasan atas kematian puluhan tentaranya dalam serangan roket pekan lalu.
Namun Ukraina membantah angka yang diklaim Rusia tersebut. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Minggu (8/1), kemarin bahwa rudalnya telah menghantam dua barak yang menampung 1.300 tentara Ukraina di Kramatorsk, Donetsk timur, menewaskan 600 orang.
Juru bicara Kemenhan Rusia Igor Konashenkov mengatakan bahwa serangan itu adalah pembalasan atas gempuran Ukraina di Makiivka yang menewaskan setidaknya 89 tentara Rusia.
Juru Bicara Pasukan Ukraina di timur Serhii Cherevatyi mengatakan serangan Rusia di Kramatorsk hanya merusak infrastruktur. "Angkatan bersenjata Ukraina tidak terpengaruh," tegasnya.
Pemerintah daerah Donetsk mengatakan bahwa tujuh rudal Rusia telah menghantam Kramatorsk dan dua lagi di Konstantynivka, tanpa korban jiwa. Disebutkan bahwa lembaga pendidikan, fasilitas industri dan garasi rusak akibat serangan rudal di Kramatorsk.
Sementara di Kostyantynivka, serangan rudal merusak kawasan industri. Pekan lalu militer Ukraina mengeklaim telah menyerang aula perumahan sebuah universitas kedokteran di Rubizhne, Luhansk, yang menewaskan 14 tentara Rusia.
Gubernur Donetsk Pavlo Kyrylenko mengatakan bahwa satu orang tewas dalam serangan di Bakhmut, dengan delapan lainnya mengalami luka-luka. (9news.au/OL-12)