Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Ukraina Minta Perhatian Dunia usai Kyiv Dibombardir Rusia

Mediaindonesia.com
11/10/2022 15:40
Ukraina Minta Perhatian Dunia usai Kyiv Dibombardir Rusia
Kereta diesel DPKr-3 Ukraina, yang pernah bolak-balik antara bandara internasional Kyiv dan Boryspil, tiba di stasiun di kota Balakliya.(AFP/Yasuyoshi Chiba.)

PEMERINTAH Ukraina berharap perhatian dunia agar lebih serius dalam memberikan dukungan moral dan logistik nyata setelah Rusia kembali menghujani ibu kota Kyiv dengan serangan rudal dan drone kamikaze buatan Iran. Tercatat lebih dari 100 rudal dan drone kamikaze dikirimkan Moskow pada Senin (10/10), pagi hari waktu setempat, menghujani masyarakat sipil di Kyiv. 

Belasan infrastruktur rusak dan mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka. Duta Besar Republik Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamiain, menuturkan sedikitnya 83 rudal Rusia ditembakkan ke wilayah Ukraina. Sebanyak 43 di antaranya berhasil ditembak jatuh oleh pasukan pertahanan udara.

"Serangan udara di tiga distrik di wilayah Kyiv ditujukan kepada infrastruktur sipil yang bersifat kritis. Akibatnya korban sipil berjatuhan. Sebagian korban berada di bawah reruntuhan yang membutuhkan pertolongan sesegera mungkin," tuturnya Senin (10/10).

Setelah terpukul secara memalukan di sejumlah besar front timur dan selatan, Vladimir Putin sengaja mengubah taktik perang dan menggunakan teror sebagai senjata. Puncak serangan rudal di Kyiv terjadi ketika transportasi dan metro penuh sesak saat orang-orang pergi bekerja. 

Hal ini dilakukan dengan sengaja untuk menabur kepanikan dan kekacauan. Tujuan kedua Putin ialah penghancuran infrastruktur sipil. Listrik, internet, dan sebagian pasokan air terputus di kota yang mendapatkan serangan. 

Peluncuran rudal dilakukan ke beberapa arah. Rusia mengandalkan kuantitas rudal dan drone kamikaze buatan rezim otoriter Iran sehingga menyulitkan pertahanan udara Ukraina untuk menghalau serangan tersebut.

"Kejahatan yang dilakukan oleh Rusia menjadi bukti situasi putus asa Putin dan ketidakmampuan tentara Rusia untuk mengubah apa pun di garis depan yang menguntungkannya. Hal ini serupa yang dilakukan Rusia di Suriah," tutur Duta Besar Vasyl Hamiain dalam keterangan tertulis, Selasa (11/10). 

Serangan secara sengaja terhadap infrastruktur sipil dilakukan hanya sehari setelah Putin menunjuk Jenderal Sergei Surovikin untuk memimpin serangan ke Ukraina. Sergei Surovikin merupakan jenderal Angkatan Udara Rusia yang menembaki pengunjuk rasa pro-demokrasi pada 1990-an. Dia juga pernah dipenjara karena diduga menjual senjata.

Sergei Surovikin ialah seorang komandan veteran yang memimpin ekspedisi militer Rusia di Suriah pada 2017. Ketika itu ia dituduh menggunakan taktik kontroversial, termasuk pengeboman membabi buta terhadap pejuang antipemerintah.

Penunjukan Surovokin menujukkan kesukaan Putin terhadap deretan jenderal dengan prestasi buruk. Surovokin menggantikan Jenderal Alexander Dvornikov yang dijuluki oleh beberapa orang sebagai penjagal Suriah.

Penunjukan Jenderal Sergei Surovikin dilakukan menyusul pemecatan terhadap komandan dua dari lima wilayah militer Rusia yang dilaporkan awal pekan lalu. Pemecatan itu dilakukan karena pasukan Rusia mengalami serangkaian kemunduran dramatis di timur laut dan selatan Ukraina dalam beberapa pekan terakhir. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya