Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEPALA badan mata-mata atau intelijen Israel, Mossad, akan mengunjungi Amerika Serikat pada awal September. Ini dilakukan untuk pembicaraan tentang kemungkinan kebangkitan kesepakatan nuklir Iran.
Kunjungan yang diumumkan itu merupakan upaya terbaru dalam upaya negara Yahudi itu untuk menggoyahkan kekuatan Barat dari kesepakatan untuk kembali ke kesepakatan penting 2015 dengan Teheran. Israel mengatakan kesepakatan itu akan memfasilitasi pendanaan militan yang didukung Iran dan tidak mencegah Teheran mengembangkan senjata nuklir. Tujuan tersebut selalu dibantah Iran.
Kepala Mossad David Barnea akan, "Mengunjungi Washington dalam seminggu untuk berpartisipasi dalam pertemuan tertutup di Kongres mengenai kesepakatan Iran," kata seorang pejabat senior Israel kepada AFP dengan syarat anonim tanpa memberikan rincian lebih lanjut, Minggu (28/8).
Minggu pagi, Perdana Menteri Yair Lapid mengatakan bahwa perjuangan diplomatik Israel terhadap kesepakatan itu termasuk penasihat keamanan nasional dan menteri pertahanannya mengadakan pertemuan baru-baru ini di Amerika Serikat. "Kami melakukan upaya bersama untuk memastikan Amerika dan Eropa memahami bahaya yang terlibat dalam perjanjian ini," kata Lapid.
Ia menekankan yang ditandatangani pada 2015 bukan kesepakatan yang baik. Bahkan, imbuhnya, yang saat ini sedang dirumuskan mengandung bahaya yang lebih besar.
Baca juga: Media Saudi: F-35 Israel Tembus Wilayah Iran Beberapa Kali dalam Dua Bulan
Pada 2018, presiden AS saat itu Donald Trump secara sepihak menarik diri dari perjanjian yang dirancang untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir. Penggantinya Joe Biden telah berusaha untuk kembali ke kesepakatan, dan setelah hampir satu setengah tahun pembicaraan, kemajuan baru-baru ini telah membuat negara Yahudi itu gelisah.
Menurut Lapid, perjanjian baru harus mencakup tanggal kedaluwarsa dan pengawasan yang lebih ketat akan mengatasi program rudal balistik Iran dan keterlibatannya dalam terorisme di seluruh Timur Tengah. "Kami dapat mencapai kesepakatan seperti itu jika ancaman militer yang kredibel diletakkan di atas meja, jika Iran menyadari bahwa pembangkangan dan penipuan mereka akan menimbulkan harga yang mahal," kata Lapid.
Ia menambahkan bahwa tentara dan Mossad telah, "Menerima instruksi dari kami untuk bersiap terhadap skenario apa pun." Pada Rabu, Lapid mengatakan kesepakatan baru itu akan memberi Iran dana segar hingga US$100 miliar per tahun yang akan digunakan oleh kelompok militan yang didukung Iran yaitu Hamas, Hizbullah, dan Jihad Islam. (AFP/OL-14)
negara tertua di dunia yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu, bahkan 6000 sebelum masehi dan hingga kini masih bertahan
Ulama Iran beralasan hal itu untuk melindungi para perempuan dari atmosfer maskulin dan agar mereka tidak melihat pria setengah telanjang.
Setiap kali timnas Iran mencetak gol, para pendukung perempuan itu berteriak semakin kencang.
Di kualifikasi Zona Asia untuk Piala Dunia 2022,Timnas Australia memetik kemenangan 3-0 atas Nepal, Jumat, (11/6) waktu setempat.
Terakhir kali perempuan diizinkan menonton laga sepak bola di Stadion Azadi adalah pada Oktober 2019 kala Iran melumat Kamboja 14-0.
Politisi ultrakonservatif Iran mengecam Mahdavikia karena mengenakan jersey yang menampilkan semua bendera negara anggota FIFA, termasuk Israel di sebuah laga persahabatan.
Menurut Otoritas Barang Antik Israel (IAA), temuan itu diidentifikasi sebagai konstruksi kerajaan periode Kuil Pertama (abad 10-6 SM) serta yang paling indah dan mengesankan hingga saat ini.
Orang Yahudi pada periode Romawi itu dianggap tidak tinggal di pertanian di luar desa atau kota.
Pemain Israel-Arab itu didatangkan Al-Nasr dari klub Tiongkok Guangzhou R & F seharga 2,5 juta euro.
Kerja sama tersebut menjadi kesepakatan pertama yang dilakukan antara negara Arab dan negara Yahudi.
Bagi Skotlandia, dua kekalahan beruntun membuat mereka tersingkir dari puncak klasemen Grup B2 disalip Rep Ceko yang menang 2-0 atas Slovakia.
Seorang anggota keluarga kerajaan Abu Dhabi, Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Nahyan, menandatangani perjanjian kemitraan senilai US$92 juta pada Senin dengan pemilik klub, Moshe Hogeg.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved