Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KEPALA badan mata-mata atau intelijen Israel, Mossad, akan mengunjungi Amerika Serikat pada awal September. Ini dilakukan untuk pembicaraan tentang kemungkinan kebangkitan kesepakatan nuklir Iran.
Kunjungan yang diumumkan itu merupakan upaya terbaru dalam upaya negara Yahudi itu untuk menggoyahkan kekuatan Barat dari kesepakatan untuk kembali ke kesepakatan penting 2015 dengan Teheran. Israel mengatakan kesepakatan itu akan memfasilitasi pendanaan militan yang didukung Iran dan tidak mencegah Teheran mengembangkan senjata nuklir. Tujuan tersebut selalu dibantah Iran.
Kepala Mossad David Barnea akan, "Mengunjungi Washington dalam seminggu untuk berpartisipasi dalam pertemuan tertutup di Kongres mengenai kesepakatan Iran," kata seorang pejabat senior Israel kepada AFP dengan syarat anonim tanpa memberikan rincian lebih lanjut, Minggu (28/8).
Minggu pagi, Perdana Menteri Yair Lapid mengatakan bahwa perjuangan diplomatik Israel terhadap kesepakatan itu termasuk penasihat keamanan nasional dan menteri pertahanannya mengadakan pertemuan baru-baru ini di Amerika Serikat. "Kami melakukan upaya bersama untuk memastikan Amerika dan Eropa memahami bahaya yang terlibat dalam perjanjian ini," kata Lapid.
Ia menekankan yang ditandatangani pada 2015 bukan kesepakatan yang baik. Bahkan, imbuhnya, yang saat ini sedang dirumuskan mengandung bahaya yang lebih besar.
Baca juga: Media Saudi: F-35 Israel Tembus Wilayah Iran Beberapa Kali dalam Dua Bulan
Pada 2018, presiden AS saat itu Donald Trump secara sepihak menarik diri dari perjanjian yang dirancang untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir. Penggantinya Joe Biden telah berusaha untuk kembali ke kesepakatan, dan setelah hampir satu setengah tahun pembicaraan, kemajuan baru-baru ini telah membuat negara Yahudi itu gelisah.
Menurut Lapid, perjanjian baru harus mencakup tanggal kedaluwarsa dan pengawasan yang lebih ketat akan mengatasi program rudal balistik Iran dan keterlibatannya dalam terorisme di seluruh Timur Tengah. "Kami dapat mencapai kesepakatan seperti itu jika ancaman militer yang kredibel diletakkan di atas meja, jika Iran menyadari bahwa pembangkangan dan penipuan mereka akan menimbulkan harga yang mahal," kata Lapid.
Ia menambahkan bahwa tentara dan Mossad telah, "Menerima instruksi dari kami untuk bersiap terhadap skenario apa pun." Pada Rabu, Lapid mengatakan kesepakatan baru itu akan memberi Iran dana segar hingga US$100 miliar per tahun yang akan digunakan oleh kelompok militan yang didukung Iran yaitu Hamas, Hizbullah, dan Jihad Islam. (AFP/OL-14)
IRAN akan menjadi tuan rumah pertemuan trilateral tingkat tinggi dengan Tiongkok dan Rusia pada hari ini waktu setempat.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian dilaporkan mengalami luka ringan saat serangan udara Israel, 16 Juni lalu.
IRAN menerima sistem rudal permukaan-ke-udara dari Tiongkok sebagai bagian dari upaya cepat membangun kembali pertahanan udaranya yang rusak akibat serangan Israel selama konflik 12 hari.
Sistem rudal HQ-9B Tiongkok mampu menempuh jarak hingga mencapai 260 kilometer dan ketinggian maksimum 27 kilometer.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel mencoba membunuhnya dalam serangan udara yang terjadi kurang dari sebulan lalu.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel berusaha membunuhnya dengan menyerang wilayah tempat ia sedang mengadakan pertemuan.
ISRAEL menyatakan akan membuka jalur udara bagi negara-negara asing yang ingin mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dalam beberapa hari ke depan.
MILITER Israel mengumumkan bahwa bantuan akan mulai dikirim melalui udara ke Gaza, atas permintaan dari negara tetangga, Yordania.
MILITER Israel mengumumkan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara ke Jalur Gaza akan dimulai pada Sabtu (26/7) malam.
Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut pengiriman bantuan melalui udara tidak akan membalikkan kelaparan yang semakin parah di Jalur Gaza.
UNRWA menyoroti sistem distribusi bantuan yang dikenal sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Sistem distribusi bantuan yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat ini lebih melayani kepentingan militer dan politik dibandingkan kebutuhan rakyat sipil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved