Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Bayi Kembar Siam di Brasil Berhasil Dipisahkan dengan Bantuan Virtual Reality

Basuki Eka Purnama
02/8/2022 06:15
Bayi Kembar Siam di Brasil Berhasil Dipisahkan dengan Bantuan Virtual Reality
Bayi kembar siam asal Brasil Arthur dan Bernardo Lima bersama kedua orangtua mereka.(AFP/Arthur PEREIRA / Rio de Janeiro State Health Department)

BAYI kembar siam di Brasil, yang menyatu di bagian kepala dan otak, berhasil dipisahkan oleh tim dokter, yang mendeskripsikan operasi pemisahan itu sebagai operasi yang sangat rumit dan dipersiapkan menggunakan virtual reality.

Bayi kembar itu, Arthur dan Bernardo Lima, lahir pada 2018 di Negara Bagian Roraima, Brasil. Mereka dikategorikan sebagai kembar craniopagus, kondisi langka dengan tengkorak mereka menyatu.

Bersatu di bagian atas kepala selama empat tahun, mayoritas waktu mereka dihabiskan di rumah sakit di tempat tidur yang dibuat khusus, saudara kembar itu kini akan bisa saling memandang untuk pertama kalinya setelah mereka dipisahkan dalam operasi maraton yang berlangsung selama 23 jam.

Baca juga: Dokter Saudi Pisahkan Bayi Kembar Siam Laki-Laki dari Yaman

Yayasan amal medis asal London, Gemini Untwined, yang membantu prosedur operasi bayi kembar siam itu, mendeskripsikan prosedur itu sebagai yang paling menantang dan kompleks sepanjang sejarah karena kedua bayi laki-laki itu berbagi sejumlah pembuluh darah utama yang vital.

"Operasi itu adalah yang palisng sulit, kompleks, dan menantang sepanjang karier saya," ujar dokter bedah syaraf Gabriel Mufarrej dari Institut Otak Paulo Niemeyer (ECPN) di Rio de Janeiro, tempat operasi itu dilakukan.

AFP/Arthur PEREIRA / Rio de Janeiro State Health Department--Bayi kembar siam Brasil, Arthur dan Bernardo Lima, memulihkan diri usai operasi pemisahan.

"Tidak ada yang menyangka operasi ini bisa dilakukan. Berhasil menyelamatkan keduanya adalah sebuah prestasi luar biasa," lanjutnya.

Tim operasi, yang melibatkan hampir 10 orang, mempersiapkan diri untuk tahap operasi pada 7 dan 9 Juni dengan bantuan virtual reality.

Menggunakan pemindaian otak untuk membuat peta digital tengkorak kedua bayi kembar itu, dokter bedah berlatih secara bersamaan, di Inggris dan di Brasil.

Ahli bedah syaraf Inggris Noor ul Owase Jeelani, kepala tim bedah dari Gemini Untwined, menyebur persiapan mereka sebagai 'opeasi yang canggih'.

"Rasanya menyenangkan bisa melihat anatomi dan mencoba melakukan operasi sebelum benar-benar melakukannya pada anak-anak yang sebenarnya sehingga bisa menekan risiko," ujar Jeelani.

Foto dan video yang dirilis pascaoperasi menunjukkan kedua bayi laki-laki itu tidur bersebelahan.

Meski begitu, keduanya masih dalam mas apemulihan dan akan membutuhkan sejumlah prosedur lanjutan. Keduanya akan sulit berbicara dan Bernardo mengalami gangguan motorik pada sisi kanan tubuhnya. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya