Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan babak baru sanksi terhadap Iran. Mereka melarang perusahaan swasta maupun milik Teheran menjual minyak dan produk turunannya seperti petrokimia ke Asia Timur.
"AS berkomitmen untuk mencapai kesepakatan dengan Iran yang mencari pengembalian timbal balik untuk mematuhi Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA). Kami akan terus menggunakan semua otoritas kami untuk menegakkan sanksi atas penjualan minyak bumi dan petrokimia Iran,” kata Sekretaris Departemen Keuangan untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan Brian Nelson.
Menurut dia sanksi itu dibuat karena terdapat aktivitas bisnis dari individu maupun perusahaan yang berbasis di Iran, Uni Emirat Arab dan Hong Kong yang membantu pengiriman dan penjualan produk minyak dan petrokimia Iran ke Asia Timur. Nilai perdagangannya mencapai ratusan juta dolar.
"Sanksi tersebut akan membekukan aset perusahaan tersebut di AS, memutuskan mereka dari sistem keuangan dan melarang orang Amerika melakukan bisnis dengan mereka," paparnya.
Departemen Luar Negeri AS juga mengeluarkan sanksi terhadap perusahaan Iran yang berbasis di Vietnam, dan Singapura. “Iran-lah yang, hingga saat ini, gagal menunjukkan komitmen serupa ke jalan itu. Tanpa perubahan arah dari Iran, kami akan terus menggunakan otoritas sanksi kami untuk menargetkan ekspor minyak bumi, produk minyak bumi, dan produk petrokimia dari Iran," jelasnya.
Beberapa putaran pembicaraan di Wina untuk menyepakati JCPOA, yang dimulai pada April 2021 telah gagal. Teheran menyalahkan Washington yang enggan mencabut sanksi.
“Kesepakatan hanya dimungkinkan berdasarkan saling pengertian dan kepentingan,” tulis Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian di Twitter pada hari Selasa setelah panggilan telepon dengan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell.
“Kami tetap siap untuk merundingkan kesepakatan. AS harus memutuskan apakah menginginkan kesepakatan atau bersikeras untuk tetap pada tuntutan sepihaknya dengan sejumlah sanksinya," tutupnya. (Aljazeera/OL-12)
Penutupan jalur penting pengiriman minyak itu telah beberapa kali disuarakan oleh otoritas Iran sebagai tanggapan terhadap serangan Israel.
Tiongkok mengimbau komunitas global untuk memperkuat upaya menurunkan ketegangan dan mencegah krisis regional berdampak lebih luas.
"Indonesia harus menunjukkan kesiapan dan ketanggapan dalam menghadapi dampak lanjutan dari dinamika kawasan Timur Tengah.
Penutupan Selat Hormuz diprediksi bakal mengganggu suplai minyak dunia, menyebabkan lonjakan harga, dan untuk sementara waktu mencegah kapal perang AS keluar dari Teluk Persia.
Meskipun Indonesia sendiri bukan pembeli langsung minyak Rusia dalam jumlah besar, tetapi sangat rentan terhadap dampak global.
Presiden Rusia Vladimir Putin, Jumat (28/3), menyerukan pemerintahan transisi untuk dibentuk di Ukraina, dan bersumpah, bahwa militer Rusia akan 'menghabisi' pasukan Ukraina.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menyatakan sedang melanjutkan komunikasi intensif dengan produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS), Boeing.
Trimegah Sekuritas menyebut sejumlah faktor yang menunjukkan bahwa arah kebijakan pemerintah saat ini mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan bahwa Indonesia bisa mendapatkan setidaknya dua keuntungan dari pengenaan tarif Indonesia ke Amerika Serikat sebesar 19%.
Pemerintah Amerika Serikat telah menetapkan tarif baru sebesar 19% terhadap produk ekspor asal Indonesia, jauh lebih rendah dari rencana sebelumnya sebesar 32%.
Tanpa proteksi yang memadai, produk impor AS berpotensi mendominasi pasar domestik, dari sektor otomotif hingga pertanian dan energi.
Luhut apresiasi atas keberhasilan diplomasi ekonomi Indonesia dalam menyepakati penurunan tarif tambahan terhadap produk ekspor ke Amerika Serikat (AS),
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved