Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

PBB: Perang Lenyapkan 1,5% Populasi Suriah

Mediaindonesia.com
29/6/2022 11:29
PBB: Perang Lenyapkan 1,5% Populasi Suriah
Orang-orang membeli produk segar dari kios-kios di kota Raqa, Suriah utara pada 19 Juni 2022.(AFP/Delil Souleiman.)

KANTOR Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa 306.887 warga sipil tewas di Suriah selama konflik sejak Maret 2011. Ini sekitar 1,5% dari populasi sebelum negara itu memasuki perang.

Konflik Suriah muncul dari protes damai terhadap pemerintahan Presiden Bashar al-Assad pada Maret 2011 dan berubah menjadi perang berlarut-larut yang menyedot kekuatan dunia. Konflik di garis depan sebagian besar telah dibekukan selama bertahun-tahun tetapi kekerasan dan krisis kemanusiaan terus berlanjut. 

Jutaan orang disebutkan masih mengungsi di dalam perbatasan Suriah. Jumlah terbaru korban tewas, berdasarkan delapan sumber informasi dan mencakup 10 tahun pertama konflik hingga Maret 2021, rata-rata tercatat 83 kematian setiap hari dengan 18 di antaranya anak-anak. 

Tingkat angka korban sipil dalam 10 tahun terakhir mewakili 1,5% dari total populasi Republik Arab Suriah pada awal konflik. Ini meningkatkan keprihatinan serius atas kegagalan pihak-pihak dalam konflik untuk menghormati norma hukum kemanusiaan internasional tentang perlindungan warga sipil. Ini menurut laporan yang diamanatkan oleh Dewan HAM PBB di Jenewa, Selasa (28/6).

Namun, perkiraan itu dianggap mewakili hanya sebagian dari seluruh kematian, menurut laporan tersebut, karena hanya mencakup mereka yang meninggal sebagai akibat langsung dari perang dan bukan kematian tidak langsung karena kurangnya perawatan kesehatan atau akses ke makanan atau air. Angka tersebut juga tidak termasuk kematian nonsipil.

Baca juga: Dibantu Hizbullah, Hamas Ingin Rujuk dengan Pemerintah Suriah

Penyebab utama kematian warga sipil yaitu senjata ganda yang mencakup bentrokan, penyergapan, dan pembantaian, menurut sebuah laporan PBB yang menyertai pernyataan itu. Penyebab kematian kedua yakni senjata berat. 

Kepala HAM PBB Michelle Bachelet mengatakan analisis terbarunya akan memberikan pengertian yang lebih jelas tentang tingkat keparahan dan skala konflik. PBB mengatakan tahun lalu bahwa sedikitnya 350.209 orang tewas di Suriah sejauh ini.  

Namun, Francesca Marotta, yang bertanggung jawab atas metodologi di kantor HAM PBB, mengklarifikasi bahwa angka-angka itu juga termasuk kematian warga nonsipil. (Ant/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik