Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Kematian Akibat Hepatitis Misterius di AS Meningkat

Nur Aivanni
21/5/2022 12:45
Kematian Akibat Hepatitis Misterius di AS Meningkat
Ilustrasi organ yang diserang hepatitis(medcom.id)

JUMLAH anak-anak di AS yang meninggal karena hepatitis misterius meningkat menjadi enam orang dan kondisinya kini telah dikaitkan dengan 180 kasus. Hal itu disampaikan otoritas kesehatan pada Jumat saat mereka terus mencari penyebabnya.

Hipotesis utama tetap bahwa adenovirus 41 memiliki peran utama, tetapi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) juga melihat faktor-faktor lain, seperti apakah infeksi sebelumnya dengan covid-19 membuat anak-anak lebih rentan.

"Saya ingin mengingatkan bahwa perlu waktu untuk menilai bukti yang ada," kata Jay Butler dari CDC kepada wartawan.

Dia menekankan kasus yang sedang diselidiki bukanlah wabah yang tiba-tiba, tetapi sudah ada beberapa bulan sebelumnya.

Dikatakannya, CDC masih mencoba mengonfirmasi apakah itu benar-benar peningkatan jumlah kasus hepatitis pada anak-anak atau pola yang ada yang kini telah terungkap melalui peningkatan dalam mendeteksi kasus.

Baca juga:  Meksiko Laporkan Kematian Pertama Anak Karena Hepatitis Akut

Beberapa ratus kasus seperti itu telah dilaporkan secara global, dengan jumlah tertinggi berada di Inggris, yakni sebanyak 197 kasus.

Tidak ada bukti mengenai adanya kaitan kasus tersebut dengan vaksin virus korona, dengan mayoritas kasus di antara anak-anak usia di bawah lima tahun dan terlalu muda untuk menerima suntikan itu.

Ilmuwan CDC lainnya, Umesh Parashar, mengatakan badan tersebut memperkirakan setiap tahun ada 1.500 hingga 2.000 rawat inap pediatrik untuk kasus hepatitis pada anak di bawah sepuluh tahun untuk penyebab selain virus hepatitis A, B dan C di Amerika Serikat.

Bahkan jika adenovirus 41 mendorong peningkatan kecil sekitar 100 rawat inap selama setahun, katanya, itu akan sulit untuk mengambil data. (AFP/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya