Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Shanghai Mau Cabut Lockdown di Beberapa Wilayah

Nur Aivanni
11/4/2022 19:22
Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Shanghai Mau Cabut Lockdown di Beberapa Wilayah
Potret apartemen di Distrik Jing'an, Shanghai, ketika diberlakukan lockdown akibat lonjakan kasus covid-19.(AFP)

OTORITAS berwenang di Shanghai, Tiongkok, mengungkapkan rencana untuk mencabut kebijakan penguncian (lockdown) di beberapa daerah. Sekalipun, dilaporkan lebih dari 25.000 infeksi baru covid-19.

Pejabat pemerintah kota, Gu Honghui, menyatakan telah mengklasifikasikan unit perumahan ke dalam tiga kategori risiko. Dalam hal ini, memungkinkan warga di daerah tanpa kasus positif selama dua pekan, untuk terlibat dalam "aktivitas yang sesuai" di lingkungan mereka.

"Setiap distrik akan mengumumkan nama-nama spesifik dari kelompok pertama (komunitas), yang dibagi menjadi tiga kategori. Daftar berikutnya akan diumumkan pada waktu yang tepat," jelas Gu dalam konferensi pers.

Baca juga: Tiongkok Ukir Rekor Kasus Covid-19 akibat Subtipe Omikron

Gu mengatakan Shanghai telah membagi wilayahnya menjadi 7.624 area, yang berstatus lockdown. Lalu, saat ini ada 2.460 area dengan status "kontrol", setelah sepekan tidak ada kasus infeksi baru. Berikut, 7.565 "area pencegahan" yang akan dibuka setelah dua minggu tanpa kasus positif.

Mereka yang tinggal di "daerah pencegahan", meskipun dapat bergerak di lingkungan, harus mematuhi jarak sosial. Adapun daerah tersebut bisa ditutup lagi, jika ditemukan kasus infeksi baru.

Baca juga: Kasus Baru Covid-19 Shanghai Capai 26.000 untuk Pertama Kalinya

Shanghai akan membuat penyesuaian "dinamis" pada sistem baru tersebut. Pemerintah juga berjanji untuk berusaha lebih keras meminimalkan dampak pembatasan pada warga yang tinggal di kota terpadat di Tiongkok.

Sejumlah kalangan mengkritik langkah terbaru otoritas Shanghai sebagai risiko besar. Apalagi, dengan adanya penambahan 25.000 kasus covid-19 di Shanghai.(StraitsTimes/OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya