Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Rusia akan Gunakan Senjata Nuklir jika Ada Ancaman Eksistensial

Nur Aivanni
23/3/2022 09:15
Rusia akan Gunakan Senjata Nuklir jika Ada Ancaman Eksistensial
Rusia memiliki paling banyak senjata nuklir di dunia, disusul Amerika Serikat pada 2021.(AFP)

RUSIA hanya akan menggunakan senjata nuklir dalam konteks konflik Ukraina jika menghadapi ancaman eksistensial. Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada CNN International, Selasa waktu setempat.

"Kami memiliki konsep keamanan dalam negeri, dan ini bersifat publik. Anda dapat membaca semua alasan penggunaan senjata nuklir," kata Peskov. "Jadi jika itu ancaman eksistensial bagi negara kita, maka itu bisa digunakan sesuai dengan konsep kita," ucapnya.

Pernyataan Peskov itu muncul ketika pewawancara Christiane Amanpour mendorongnya, apakah dia yakin bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menggunakan opsi nuklir dalam konteks Ukraina.

Beberapa hari setelah pasukan Rusia menginvasi Ukraina, Putin mengumumkan pada 28 Februari bahwa dia telah menempatkan pasukan nuklir negara itu dalam siaga tinggi. Langkah tersebut pun memicu kekhawatiran global.

Saat ditanya tentang pernyataan Peskov, dan sikap nuklir Rusia secara lebih luas, Juru Bicara Pentagon John Kirby menyebut retorika Moskow tentang potensi penggunaan senjata nuklir berbahaya.

"Itu bukan cara yang harus dilakukan oleh kekuatan nuklir yang bertanggung jawab," katanya kepada wartawan.

Rusia memiliki persediaan hulu ledak nuklir terbesar di dunia. Usai pengumuman Putin pada Februari tersebut, para pejabat pertahanan negara-negara Barat mengatakan bahwa mereka tidak melihat tanda-tanda signifikan dari mobilisasi kekuatan nuklir Rusia.

Saat ditanya lebih lanjut tentang serangan Rusia di Ukraina, Peskov mengatakan pihaknya tidak berniat menduduki tetangganya itu dan menegaskan negaranya tidak menyerang warga sipil. Tujuan utama dari operasi tersebut, katanya, adalah untuk menyingkirkan potensi militer Ukraina.

"Inilah mengapa militer kita hanya menargetkan sasaran militer dan objek militer di wilayah Ukraina. Bukan sipil," katanya.

Bukti foto dan video yang tersebar luas mendukung tuduhan kelompok hak asasi manusia bahwa pasukan Rusia telah menyerang banyak sasaran sipil di negara bekas Soviet itu. (AFP/OL-13)

Baca Juga: Sebanyak 78 pesawat Rusia Disita oleh Sejumlah Negara



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya