Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
INFLASI Amerika kembali naik dari sebelumnya 7,5%% menjadi 7,9%. Inflasi ini merupakan level tertinggi sejak 40 tahun terakhir, yang didominasi oleh kenaikan biaya bensin, makanan, dan properti.
Sehingga dengan situasi dan kondisi tersebut, tidak menutup kemungkinan inflasi akan naik lebih tinggi pada bulan Maret mendatang. Inflasi inti juga naik menjadi 6,4%, sehingga inflasi berpotensi mengalami kenaikan kembali pada bulan Maret mendatang.
Baca juga: Menkeu: Reformasi Struktural Harus Beriringan dengan Pemulihan Ekonomi
"Dalam situasi dan kondisi seperti sekarang ini, The Fed telah memegang kartu 25 bps di tangan, namun dengan inflasi di luar kendali ada kemungkinan The Fed akan menaikan tingkat suku bunga hingga 50 bps," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Jumat (11/3).
Namun tentu Gubernur Bank Sentral AS The Fed Jerome Powell akan jauh lebih berhati-hati. Sebab ketidakpastian global meningkat. Sehingga tentu Powell akan lebih banyak berhitung seberapa besar The Fed harus menaikan tingkat suku bunga agar tidak mengganggu prospek pemulihan ekonomi di tengah situasi dan kondisi inflasi hilang kendali dan invasi masih terus terjadi.
"Harga bensin kami perkirakan akan naik pada bulan Maret dari sebelumnya US $3,5/gallon menjadi US $4,3/gallon pada bulan Maret," kata Nico.
Asumsi harga minyak berada pada US $120 per barel. Inflasi akan terlihat konsisten, setidaknya hingga kuartal II dan III, dan akan mulai turun pada kuartal IV 2022. Meskipun penurunan inflasi diperkirakan belum akan mencapai di bawah 5%.
"Situasi dan kondisi kian sulit, namun kami percaya The Fed akan memainkan kartunya dengan baik, tidak tergesa-gesa memutuska , dan akan mencoba untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sembari menjaga inflasi tetap terkendali,"
Stabilitas ekonomi dari pandemi memang tidak akan pernah mudah, namun invasi membuatnya kian semakin sulit dalam melakukan normalisasi kebijakan. Inflasi lebih disebabkan karena meningkatnya permintaan dan gangguan pasokan, dan mendorong inflasi jauh lebih konsisten dan sulit untuk dikendalikan apabila tidak mengambil langkah yang tepat dan terukur sesuai dengan kebutuhan.
Sejauh ini, inflasi barang mengalami naik 13%, tertinggi dalam kurun waktu 1980 terakhir, biaya jasa meningkat 4,8% dari tahun lalu dan merupakan kenaikan tertinggi dari sejak 1991. Namun seperti apapun inflasi, tampaknya telah mendorong market khawatir, yang lagi-lagi membuat koreksi dan mendorong obligasi US Treasury naik.
"Sentimen negatif ini berpotensi mempengaruhi pasar dalam negeri, meskipun terjadinya penurunan kami meyakini masih dalam rentang terbatas. Pembicaraan tingkat tinggi pertama antara Ukraina dan Rusia yang gagal juga akan mendorong pasar ikut berpotensi koreksi pada hari ini," kata Nico. (OL-6)
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 mencapai 5,12% (yoy), meski dihadapkan pada ketidakpastian global
BPS Provinsi Maluku Utara mencatat inflasi bulan Juli 2025 sebesar 2,46 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), dengan penyumbang inflasi tertinggi yakni cabai rawit.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Jakarta pada Juli 2025 sebesar 0,11% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya (0,13%; mtm).
penyumbang utama inflasi Juli 2025 secara year-on-year yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 1,08%.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Hingga semester I 2025, pemerintah terus menjalankan peran counter cyclical untuk meredam tekanan ekonomi, serta tetap mendorong kesejahteraan masyarakat, khususnya kelompok rentan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved