Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

33 Orang Tewas dalam Serangan Rusia di Chernihiv Ukraina

Basuki Eka Purnama
04/3/2022 11:25
33 Orang Tewas dalam Serangan Rusia di Chernihiv Ukraina
Pasukan pemadam kebakaran berusaha memadamkan kebakaran yang melanda gedung aparteman yang terkena hantaman rudal Rusia di Chernihiv Ukraina(AFP/Handout / UKRAINE EMERGENCY MINISTRY PRESS SERVICE)

SEBANYAK 33 orang tewas, Kamis (3/3), ketika pasukan Rusia menyerang daerah pemukiman, termasuk sekolah dan gedung apartemen, di Kota Chernihiv, Ukraina utara.

Layanan darurat Ukraina mengatakan 18 orang juga terluka dalam serangan itu, yang memperbarui jumlah korban sebelumnya.

Kota Chernihiv terletak 120 kilometer (75 mil) timur laut Kiev, yang coba diserang oleh pasukan Rusia dari utara.

Baca juga: Uni Eropa Setuju Beri Perlindungan kepada Pengungsi Ukraina

Wakil Wali Kota Chernihiv Regina Gusak mengatakan kepada AFP bahwa kota itu terkena serangan bom Rusia.

Layanan darurat Ukraina merilis gambar yang menunjukkan gumpalan asap keluar dari apartemen yang rusak parah, dengan puing-puing berserakan di halaman dan penyelamat membawa mayat dengan tandu.

"Pesawat Rusia juga menyerang dua sekolah di daerah Staraya Podusivka (di Chernihiv) dan rumah-rumah pribadi. Tim penyelamat sedang bekerja di daerah itu," kata Gubernur Chernihiv Vyacheslav Chaus, di Telegram.

Sejak menginvasi Ukraina, seminggu yang lalu, Rusia mengatakan mereka tidak menargetkan wilayah sipil, meskipun bukti di lapangan menyatakan sebaliknya.

Ukraina mengatakan sedikitnya 350 warga sipil telah tewas sejak Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan serangannya.

Serangan itu terjadi saat pejabat Ukraina dan Rusia berkumpul untuk membicarakan gencatan senjata di perbatasan Belarus-Polandia, Kamis (3/3).

Pada Kamis (3/3), Putin berjanji melanjutkan kemajuannya di Ukraina dalam panggilan telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Pemimpin Rusia itu tidak menunjukkan tanda-tanda akan mundur bahkan ketika rentetan sanksi Barat akan menghancurkan ekonomi Moskow. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya