Sabtu 12 Februari 2022, 12:58 WIB

Tandai Hari Persatuan, Junta Militer Myanmar Bebaskan 814 Tahanan

 Nur Aivanni | Internasional
Tandai Hari Persatuan, Junta Militer Myanmar Bebaskan 814 Tahanan

MYANMAR MILITARY INFORMATION TEAM / AFP
Pemimpin juta militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing aat berpidato di ibu kota Myanmar, Naypyidaw.

 

JUNTA militer Myanmar, pada Sabtu (12/2), mengumumkan amnesti bagi lebih dari 800 tahanan untuk menandai Hari Persatuan negara itu.

Negara itu berada dalam kekacauan sejak kudeta tahun lalu, dengan aksi protes massa dan tindakan keras militer berikutnya yang telah menewaskan lebih dari 1.500 warga sipil, menurut kantor hak asasi manusia PBB.

Kepala Junta Militer Jenderal Min Aung Hlaing mengeluarkan perintah pengampunan untuk 814 tahanan untuk memperingati 75 tahun Hari Persatuan, kata media pemerintah.

Dikatakan juru bicara junta Zaw Min Tun kepada AFP, mereka yang diberi amnesti sebagian besar akan berasal dari penjara di pusat komersial Yangon.

Baca juga: Pemimpin Sipil Myanmar Aung San Suu Kyi Hadapi Dakwaan Baru

Dia tidak mengatakan apakah akademisi Australia Sean Turnell yang ditahan - yang telah ditahan selama lebih dari setahun - akan termasuk di antara mereka yang dibebaskan.

Turnell, seorang profesor ekonomi Australia, bekerja sebagai penasihat untuk pemimpin sipil yang digulingkan Aung San Suu Kyi ketika dia ditangkap pada Februari 2021 lalu, hanya beberapa hari setelah kudeta militer.

Dia didakwa melanggar undang-undang rahasia resmi Myanmar dan menghadapi hukuman maksimal 14 tahun penjara jika terbukti bersalah.

Junta membebaskan sekitar 23.000 tahanan April lalu, dengan beberapa kelompok hak asasi pada saat itu khawatir langkah itu akan membebaskan ruang bagi penentang militer dan menyebabkan kekacauan.

Jumlah yang sama juga dirilis pada Hari Persatuan tahun lalu.

Pada Sabtu (12/2), junta menandai Hari Persatuan dengan unjuk kekuatan di ibu kota Naypyidaw.

Ratusan tentara berbaris bersama pegawai negeri sipil mengibarkan bendera negara secara serempak dan rombongan menampilkan tarian koreografi.

Helikopter yang membawa bendera kuning, hijau dan merah negara itu berkibar di atas, diikuti oleh jet yang mengikuti warna yang sama dalam asapnya.

Analis independen Myanmar David Mathieson menyebut pawai tersebut sebagai "seni pertunjukan".

"Pesan untuk Hari Persatuan sangat bertentangan dengan kenyataan di Myanmar," katanya kepada AFP, seraya menambahkan junta tidak tulus tentang perdamaian.

"Sangat tidak masuk akal bahwa pada peringatan 75 tahun Hari Persatuan negara ini lebih terpecah daripada titik mana pun dalam sejarahnya," katanya.

Dalam pidatonya di depan pasukan, Min Aung Hlaing mengulangi klaim militer atas kecurangan besar-besaran dalam pemilihan umum 2020 yang dimenangkan oleh partai Suu Kyi. (AFP/Nur/OL-09)

Baca Juga

AFP/Jung Yeon-je

Korut Luncurkan Satelit Mata-Mata

👤Basuki Eka Purnama 🕔Rabu 31 Mei 2023, 07:39 WIB
Militer Korsel mendeteksi peluncuran yang disebut Pyongyang sebagai satelit mata-mata militer dari wilayah selatan Kawasan Tongchang...
AFP

Tiongkok dan Jepang Kirim Bantuan untuk Pengungsi Perang Sudan

👤Ferdian Ananda Majni 🕔Selasa 30 Mei 2023, 20:47 WIB
Berbagai negara telah memberikan sejumlah donasi dan bantuan kepada para pengungsi, termasuk negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di...
AFP

Pemerintah Uganda Tegas Menolak Homoseksual di Negaranya

👤Cahya Mulyana 🕔Selasa 30 Mei 2023, 20:15 WIB
Presiden Uganda Yoweri Museveni menetapkan negaranya hanya mengakui dua jenis kelamin sesuai yang diciptakan yakni laki-laki dan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya