Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
BANK Dunia menyetujui US$90 juta dalam pembiayaan tambahan untuk Iran. Dana ini untuk membantu Iran memerangi pandemi covid-19.
Dewan direktur pemberi pinjaman pembangunan yang berbasis di Washington menyetujui bantuan itu pada 21 Desember. "Ini akan digunakan hanya untuk pengadaan tambahan, peralatan medis penting yang menyelamatkan nyawa untuk memperkuat respons pandemi Iran," kata juru bicara Bank Dunia, Jumat (7/1).
"Pendanaan ini tidak akan masuk ke anggaran Iran. Semua hasil pinjaman serta pengadaan dan pencairan dikelola oleh Organisasi Kesehatan Dunia," kata juru bicara itu.
Bank Dunia pada Mei 2020 telah memberi Teheran senilai US$50 juta melalui Proyek Tanggap Darurat Covid-19 Iran, yang menurut juru bicara itu, dilakukan secara luar biasa karena pandemi. Juru bicara itu menyebut Iran merupakan pusat infeksi covid-19 di kawasan itu dan mengatakan memadamkan virus di sana akan menguntungkan tetangganya, terutama karena varian omikron mengancam munculnya gelombang kasus baru.
Baca juga: Iran Bayar Kompensasi kepada Keluarga terkait Jatuhnya Pesawat Ukraina
"Dukungan Bank Dunia untuk respons covid-19 Iran akan membantu mengurangi krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di negara itu serta membatasi penyebaran penyakit di luar perbatasannya," kata juru bicara itu. Iran telah menderita hampir 132.000 kematian akibat covid-19 dan lebih dari 6,2 juta kasus, menurut data dari Universitas Johns Hopkins.
Juru bicara Bank Dunia mencatat bahwa distribusi dan pemasangan peralatan akan dilakukan di fasilitas kesehatan yang disetujui oleh Bank Dunia dan akan tunduk pada pemantauan dan verifikasi independen. (AFP/OL-14)
Pemerintah memastikan tidak akan mengadopsi data kemiskinan yang dirilis Bank Dunia.
AWAL April 2025, Bank Dunia melalui Macro Poverty Outlook menyebutkan pada tahun 2024 lebih dari 60,3% penduduk Indonesia atau setara dengan 171,8 juta jiwa hidup di bawah garis kemiskinan.
Di balik status Indonesia sebagai negara berpendapatan menengah ke atas, Bank Dunia mengungkapkan fakta mencengangkan: 60,3% dari total populasi Indonesia hidup dalam garis kemiskinan
Indonesia diproyeksikan hanya memiliki pertumbuan ekonomi rata-rata 4,8% hingga 2027. Adapun, rinciannya adalah 4,7% pada 2025, 4,8% pada 2026, dan 5% pada 2027.
Reformasi struktural untuk mempercepat pertumbuhan produktivitas, di samping kehati-hatian fiskal dan moneter, merupakan kunci untuk memajukan agenda pertumbuhan pemerintah.
Pengurusan izin usaha di Tanah Air masih membutuhkan waktu hingga 65 hari. Berbeda jauh dengan negara-negara maju dalam memproses izin bisnis.
Adapun bantuan yang sudah disalurkan yakni, 30 paket kebutuhan keluarga (family kit), 30 paket kebutuhan anak, beras ukuran 20 kilogram (kg) sebanyak tiga karung,
Aksi kemanusiaan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Bhakti Adhyaksa ke-65 dan HUT Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) ke-25.
Korban bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menerima bantuan dari PT Pertamina Gas
BWA merealisasikan bantuan Al-Qur'an kepada peserta doa dan dzikir Jama'ah Dzikir Nurul Wathon Al Hambalangi Wal Khithoh Indonesia sebanyak 1.000 eksemplar untuk 1.000 jamaah.
Bencana pergeseran tanah di Purwakarta berdampak pada 56 kepala keluarga (KK) atau 206 jiwa, dengan 84 jiwa (26 KK) di antaranya masih mengungsi.
Selain menyerahkan bantuan, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi juga meminta kepada warga yang terdampak bencana pergerakan tanah agar tidak menempati lokasi tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved