Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

1 Tewas 70 Hilang akibat Longsor Tambang Giok Myanmar

Atikah Ishmah Winahyu
22/12/2021 16:45
1 Tewas 70 Hilang akibat Longsor Tambang Giok Myanmar
Orang-orang menyaksikan tim penyelamat bersiap untuk mencari penambang yang hilang setelah tanah longsor di tambang batu giok di Hpakant.(AFP.)

TANAH longsor di tambang batu giok di Myanmar utara menewaskan sedikitnya satu orang dan menyebabkan puluhan orang hilang pada Rabu (22/12). Setiap tahun banyak orang yang meninggal di perdagangan batu giok yang menggunakan pekerja migran bergaji rendah untuk mengikis permata yang sangat didambakan di negara tetangga Tiongkok itu.

Bencana melanda tambang Hpakant dekat perbatasan Tiongkok di negara bagian Kachin. Batu giok bernilai miliaran dolar diyakini digali setiap tahun dari lereng bukit yang gundul.

"Sekitar 70-100 orang hilang menyusul tanah longsor yang melanda sekitar pukul 04.00 pagi," kata anggota tim penyelamat Ko Nyi. "Kami telah mengirim 25 orang yang terluka ke rumah sakit. Kami menemukan satu orang tewas," imbuhnya.

Sekitar 200 penyelamat sedang melakukan pencarian. Beberapa menggunakan perahu untuk mencari jenazah di danau terdekat.

Foto yang diunggah di media sosial oleh seorang jurnalis lokal yang berada di tempat kejadian menunjukkan puluhan orang berdiri di tepi danau dengan beberapa meluncurkan perahu ke air. Media lokal Kachin News Group mengatakan 20 penambang tewas dalam tanah longsor.

Dinas pemadam kebakaran Myanmar mengatakan personelnya dari Hpakant dan kota terdekat Lone Khin terlibat dalam upaya penyelamatan tetapi tidak memberikan jumlah korban tewas atau hilang.

Industri mematikan

Warga sipil sering terjebak di tengah perjuangan untuk menguasai tambang Myanmar dan pendapatan mereka yang menggiurkan dengan merajalelanya perdagangan senjata dan obat-obatan yang semakin mempersempit konflik. Tahun lalu, hujan lebat memicu tanah longsor besar-besaran di Hpakant yang mengubur hampir 300 penambang.

Kudeta militer Februari juga secara efektif memadamkan setiap peluang reformasi terhadap industri berbahaya dan tidak diatur yang diprakarsai oleh pemerintah pemimpin terguling Aung San Suu Kyi, kata pengawas Global Witness dalam sebuah laporan tahun ini. Kudeta juga telah memicu pertempuran di negara bagian Kachin antara Tentara Kemerdekaan Kachin, yang telah melancarkan pemberontakan selama puluhan tahun, dan militer Myanmar, Global Witness menambahkan.

Baca juga: Israel Tolak Tuduhan Ada Kelompok Radikal Usir Umat Kristen

Pada Mei, militer melancarkan serangan udara terhadap kelompok tersebut. Mereka telah menjatuhkan satu helikopter tempur selama bentrokan sengit di ujung utara negara itu. (France24/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya