Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
PENELITI Jepang mengembangkan masker yang menggunakan antibodi burung unta untuk mendeteksi Covid-19.
Masker itu akan bercahaya di bawah sinar ultraviolet apabila virus terdeteksi. Penemuan oleh Yasuhiro Tsukamoto dan timnya di Universitas Prefektural Kyoto di Jepang bagian barat mampu menawarkan tes Covid-19 yang terjangkau di rumah, katanya dalam siaran pers.
Baca juga: Vladimir Putin: Konflik di Ukraina Timur Seperti Genosida
Peneliti memulai dengan menciptakan penyaring masker yang dilapisi antibodi burung unta yang menyasar virus Covid-19 baru, berdasarkan riset sebelumnya yang menunjukkan bahwa burung tersebut memiliki daya tahan kuat terhadap penyakit.
Dalam penelitian kecil, subjek uji mengenakan masker tersebut dan setelah delapan jam, penyaring dilepas dan disemprot bahan kimia yang bercahaya di bawah sinar ultraviolet jika terdapat virus.
Penyaring yang digunakan oleh orang yang terinfeksi virus Covid-19 bercahaya di sekitar area hidung dan mulut.
Tim berharap untuk mengembangkan lebih lanjut masker itu, sehingga masker itu akan bersinar secara otomatis tanpa pencahayaan khusus apabila virus terdeteksi.
Tsukamoto, seorang profesor kedokteran hewan dan pemimpin universitas itu sudah mempelajari burung unta selama bertahun-tahun untuk mencari cara mengadaptasikan kekuatan imunitas mereka untuk melawan flu burung, alergi, dan penyakit lainnya.
Tsukamoto mengatakan kepada kantor berita Kyodo bahwa ia mendapatkan dirinya positif Covid-19 setelah ia memakai satu dari masker khusus itu dan menemukan bahwa itu bersinar saat diperiksa.
Diagnosis terkonfirmasi setelah ia menjalani tes COVID-19 standar. (Ant/OL-6)
BPBD Jawa Timur membagikan masker ke seluruh pengendara maupun warga di wilayah Jember dan sekitarnya, menyusul erupsi Gunung Raung yang menyemburkan abu vulkanik
Masker tepung beras dan yoghurt viral sejak tahun 2024 karena banyak konten kreator kecantikan yang mencoba tren yang populer di Korea Selatan (Korsel) itu.
Selain berdebu, tempat penampungan hewan kurban di pinggir jalan sering kali kurang bersih dan berbau menyengat.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Saat digunakan di kulit, panthenol secara alami akan diubah oleh tubuh menjadi vitamin B5.
Infeksi HMPV dan Influenza A tidak hanya menyebabkan gejala ringan seperti flu, tetapi juga komplikasi serius, termasuk pneumonia, bronkitis, hingga gagal napas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved