Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

WHO: Omicron Mungkin Lebih Menular Tapi Gejalanya Lebih Ringan

Basuki Eka Purnama
09/12/2021 12:52
WHO: Omicron Mungkin Lebih Menular Tapi Gejalanya Lebih Ringan
Logo WHO terlihat di markas besar badan PBB itu di Jenewa.(AFP/Fabrice COFFRINI )

DATA awal menunjukkan covid-19 varian Omicron lebih bisa menginfeksi orang yang pernah menderita covid-19 atai telah divaksin ketimbang varian sebelumnya namun Omicron hanya menyebabkan gejala yang lebih ringan. Hal itu diungkapkan WHO, Rabu (8/12).

"Data yang dikumpulkan di Afrika Selatan menunjukkan meningkatnya risiko infeksi ulangan akibat varian Omicron, ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus sembari menambahkan ada juga bukti yang menunjukkan Omricon hanya menyebabkan gejala ringan.

Meski begitu, Tedros mengarisbawahi data lebih banyak dibutuhkan sebelum menarik kesimpulan dan meminta negara-negara di dunia meningkatkan kewaspadaan mereka.

Baca juga: Minyak Naik Imbas Ketakutan Omicron Menurun

Penilaian WHO itu muncul saat kekhawatiran dunia memuncak terhadap varian covid-19 terbaru itu yang memicu sejumlah negara memberlakukan kembali pembatasan perbatasan dan meningkatkan peluang diberlakukannya kembali lockdown.

Meski varian Omicron kemungkinan hanya menyebabkan gejala ringan, Tedros meminta semua pihak agar tidak lengah.

"Kelengahan bisa menyebabkan kematian," tegas dia.

Direktur Kedaruratan WHO Michael Ryan juga menggarisbawahi bahwa varian Omicron lebih menlar ketimbang varian Delta.

"Namun, itu tidak berarti virus ini tidak bisa dihentikan," tegasnya.

"Itu hanya berarti virus itu lebih efisien berpindah dari manusia ke manusia. Karenanya, kita harus melipatgandakan upaya untuk melindungi diri sendiri dan orang lain," lanjut Ryan.

Dia mengingatkan meski varian baru ini menyebabkan gejala yang lebij ringan namun jika menular dengan cepat bisa menyebabkan rumah sakit kewalahan. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya