Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH Filipina menolak mengizinkan pemerina Nobel Perdamaian Maria Ressa bertolak ke Oslo, bulan depan, untuk menerima penghargaan itu secara langsung karena dianggap berpeluang melarikan diri.
Ressa, salah satu pendiri laman daring berita Rappler, bersama wartawan Rusia Dmitry Muratov diganjar Nobel Perdamaian, Oktober lalu, atas kerja mereka menjaga kebebasan berekspresi.
Mantan koresponden CNN, yang tengah menunggu keputusan pengadilan banding terkait vonis bersalah dalam kasus daring, telah mengajukan izin kepada pengadilan untuk pergi ke Norwegia untuk menghadiri upacara penyerahan Nobel Perdamaian pada 10 Desember mendatang.
Baca juga: Upacara Penyerahan Nobel Perdamaian Tahun Ini akan Digelar Secara Langsung
Namun jaksa mengguhgat permohonan Ressa itu dan mengatakan wartawan itu tidak memiliki alasan yang jelas untuk pergi ke Oslo.
"Kritiknya terhadap proses pengadilan Filipinna di komunitas internasional membuktikan tidak adanya rasa hornat terhadap sistem pengadilan. Hal itu embuktikan dia berisiko untuk melarikan diri," ujar jaksa FIlipina dalam dokumen pengadilan.
Ressa adalah pengkritik keras Presiden Filipina Rodrigo Dutete dan pemerintahannya, temasuk perang narkoba yang telah menewaskan ribuan orang.
Institut Nobel menyebut sangat memalukan sebuah negara tidak mengizinkan warga negara mereka untuk pergi ke Oslo untuk menerima Nobl Perdamaian. (AFP/OL-1)
"Ressa dan Muratov mengejar fakta, tanpa lelah dan tanpa rasa takut,"
Pengadilan Banding Filipina memutuskan Ressa, pendiri laman daring berita Rappler, bisa melakukan perjalanan ke Norwegia antara 8 dan 13 Desember. (
Ressa tersenyum saat hakim membacakan putusan yang sudah berlarut-larut hampir lima tahun ini. Pria berusia 59 tahun ini memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada 2021.
Upacara penyerahan Nobel Perdamaian itu, sesuai trandisi, akan digelar di Oslo pada 10 Desember, perayaan kematian pencipta hadiah Nobel Alfred Nobel pada 1896.
Ketika berusia 15 tahun, Yousafzai ditembak di bagian kepala oleh militer Tehreek-e-Taliban Pakistan karena berjuang untuk kesetaraan pendidikan bagi anak perempuan.
Pemasukan dari penjualan medali itu seluruhnya akan disumbangkan kepada Aksi Kemanusiaan untuk Anak Ukraina yang Menjadi Korban Perang yang digelar UNICEF.
Trimble, arsitek kunci perdamaian damai 1998 di provinsi Britania Raya itu, memenangkan Nobel Perdamaian bersama pemimpin kelompok pro-Irlandia John Hume.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved