PERDANA Menteri Ethiopia Abiy Ahmed, dilaporkan berada di garis depan di mana pasukan pemerintah memerangi pemberontak dari wilayah Tigray, Rabu (24/11). Itu mendorong seruan internasional yang dipimpin AS untuk solusi diplomatik dan gencatan senjata segera untuk konflik tersebut.
Pertempuran di utara negara terpadat kedua di Afrika itu, telah menewaskan ribuan orang dan memaksa ratusan ribu orang mengalami kelaparan.
Pemerintah asing telah mengatakan kepada warganya untuk pergi dari negara tersebut di tengah perang yang meningkat, dan kekhawatiran pemberontak Tigrayan berbaris di ibu kota Addis Ababa.
Dilaporkan Fana Broadcasting Corporate, Abiy sekarang memimpin serangan balasan dan telah memberikan kepemimpinan dari medan perang sejak kemarin. Namun, tidak jelas di garis depan mana Abiy berada. Media pemerintah tidak menyiarkan gambar dia di lapangan, dan para pejabat belum menanggapi permintaan rincian tentang keberadaannya.
Untuk diketahui, perang meletus pada November 2020 ketika Abiy mengirim pasukan ke Tigray untuk menggulingkan partai yang berkuasa, Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF).
Dia mengatakan langkah itu sebagai tanggapan atas serangan TPLF di kamp-kamp tentara federal dan menjanjikan kemenangan cepat, tetapi pada akhir Juni pemberontak telah merebut kembali sebagian besar Tigray, termasuk ibu kotanya Mekele.
Sejak itu, TPLF telah mendorong ke wilayah tetangga Amhara dan Afar, dan pekan ini mengklaim telah merebut sebuah kota hanya 220 kilometer (135 mil) dari Addis Ababa. (AFP/OL-13)