Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
BENTROKAN menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai puluhan orang lainnya di ibu kota Libanon, Kamis (14/10), saat ketegangan meningkat terkait penyelidikan terhadap ledakan yang menghancurkan pelabuhan Beirut, tahun lalu.
Militer Libanon menurunkan tank dan pasukan untuk meredekan pertempuran antarkelompok yang membangkitkan kenangan atas perang sipil antara 1975 dan 1990 di kota yang sudah dilanda trauma akibat ledakan tahun lalu.
Peluru menghantam rumah-rumah warga saat warga sipil yang panik berlindung di dalam rumah diiringi suara tembakan dan granat diselingi bunyi ambulans selama lebih dari 3 jam.
Baca juga: Serangan Israel Tewaskan Sembilan Orang di Dekat Palmyra Suriah
Bentrokan berdarah itu terjadi setelah sejumlah tembakan dialamatkan kepada aksi demonstrasin oleh kelompok Hezbollah dan Gerakan Amal.
Para demonstran memprotes hakim Tarek Bitar, yang diberi tugas menyelidiki ledakan di pelabuhan Beirut yang menewaskan lebih dari 210 orang pada 4 Agustus tahun lalu.
Bitar, dalam beberapa hari terakhir menjadi sasaran kemarahan Hezbollah dan Amal karena dia memanggil para pembesar kedua kelompok itu untuk diperiksa.
Aksi bentrokan pda Kamis (14/10) itu diawali ketika sniper melepaskan tembakan dari gedung perumahan ke arah para demonstran Hezbollah dan Amal, yang membalas dengan melepaskan tembakan menggunakan AK-47 dan roket pelontar granat.
Presiden Libanon Michel Aoun meminta semua warga tenang.
"Senjata tidak bisa kembali menjadi alat komunikasi antarkelompok di Libanon karena kita telah sepakat untuk meninggalkan catatan hitam di sejarah kita," ujarnya. (AFP/OL-1)
SEDIKITNYA enam orang tewas dan 10 lainnya terluka pada Kamis (7/8) akibat serangan pesawat nirawak Israel di Libanon timur.
PEMERINTAH Libanon dijadwalkan kembali menggelar rapat pada Kamis (7/8) waktu setempat untuk membahas langkah sensitif terkait pelucutan senjata Hizbullah.
ISRAEL melancarkan serangkaian serangan udara di Nabatieh di Libanon selatan pada Kamis malam (3/7).
PEMERINTAH Israel menyatakan kesediaannya untuk menjajaki perdamaian dengan Suriah.
Houthi mengumumkan telah meluncurkan rudal balistik Zulfiqar yang menargetkan sebuah lokasi "sensitif" di Israel selatan. Serangan itu diklaim telah berhasil mengenai sasarannya.
SEKRETARIS Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, menyatakan pada Sabtu (28/6) bahwa kelompoknya tidak akan meletakkan senjata selama Israel terus melakukan serangan di Libanon selatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved