Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Biden-Xi Jinping Siap Bertemu Secara Virtual

Nur Aivanni
07/10/2021 08:05
Biden-Xi Jinping Siap Bertemu Secara Virtual
PRESIDEN AS Joe Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping berencana akan bertemu secara virtual.(AFP)

PRESIDEN AS Joe Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping berencana untuk bertemu melalui tautan video sebelum akhir tahun. Seorang pejabat senior AS, pada Rabu, mengatakan kepada wartawan dengan syarat anonim bahwa ada kesepakatan pada prinsipnya untuk melakukan pertemuan bilateral secara virtual.

"Presiden mengatakan betapa senangnya melihat Xi, yang itu tidak dia lakukan selama beberapa tahun," kata pejabat itu. "Kami berharap mereka memiliki kemampuan untuk bertemu satu sama lain, meskipun hanya secara virtual," ucapnya.

Pejabat itu mengutip laporan berita bahwa Xi tidak akan menghadiri pertemuan para pemimpin G20 mendatang di Roma, yang akan menjadi tempat bagi Biden untuk mengatur pertemuan bilateral.

Pertemuan virtual itu diumumkan setelah Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan bertemu di Zurich dengan Diplomat Tiongkok Yang Jiechi. Pejabat senior itu mengatakan pembicaraan itu berlangsung selama enam jam.

Selama pertemuan itu Yang menyerukan kedua negara untuk bekerja sama, menurut kantor berita pemerintah Tiongkok Xinhua.

"Ketika Tiongkok dan Amerika Serikat bekerja sama, kedua negara dan dunia akan diuntungkan; ketika Tiongkok dan Amerika Serikat berada dalam konfrontasi, kedua negara dan dunia akan sangat menderita," katanya, menurut laporan Xinhua.

Dia mengatakan bahwa Beijing menekankan pentingnya pernyataan positif tentang hubungan Tiongkok-AS yang dibuat oleh Biden baru-baru ini.

Perjalanan Sullivan melanjutkan peningkatan kontak antara Beijing dan Washington, ketika Biden berpendapat untuk membangun "pagar pembatas" untuk persaingan yang berkembang antara kedua kekuatan tersebut.

Ketegangan meningkat atas sikap agresif Tiongkok terhadap Taiwan, keputusan AS untuk menjual kapal selam bertenaga nuklir ke Australia, sengketa perdagangan dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap Uighur di Xinjiang.

Disampaikan Xinhua, Yang menegaskan kembali posisi Tiongkok di Taiwan, Hong Kong, Xinjiang, dan lainnya kepada Sullivan, dan mendesak AS untuk berhenti menggunakan masalah di atas untuk mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok. (AFP/OL-13)

Baca Juga: Penyintas Aksi Teror Prancis Kenang Malam Mencekam di Bataclan



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya