Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Perdana Menteri Baru Jepang Kishida Umumkan Kabinet

Nur Aivanni
04/10/2021 16:24
Perdana Menteri Baru Jepang Kishida Umumkan Kabinet
Ketua Partai LDP Fumio Kishida mendapat tepukan tangan saat resmi dipilih sebagai PM Jepang di Tokyo, Jepang, Senin (4/10).(Kazuhiro NOGI / AFP)

PERDANA Menteri (PM) baru Jepang Fumio Kishida mengumumkan jajaran pemerintahannya pada Senin (4/10). Jajarannya tersebut merupakan gabungan dari wajah lama pada pemerintahan sebelumnya dengan wajah-wajah baru.

Untuk diketahui, anggota parlemen memilih Kishida sebagai pemimpin baru ekonomi terbesar ketiga di dunia. Dia mengalahkan kepala vaksin yang populer Taro Kono untuk memenangkan kepemimpinan Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa pekan lalu.

Kishida dengan mudah memenangkan pemungutan suara pada Senin di parlemen yang menyetujui dia sebagai perdana menteri. Kishida membungkuk kepada sesama anggota parlemen setelah pemungutan suara, tetapi tidak segera berbicara.

"Saya pikir ini akan menjadi awal baru dalam arti sebenarnya," katanya. "Saya ingin menghadapi tantangan dengan kemauan yang kuat dan tekad yang kuat untuk menghadapi masa depan," ucapnya.

Kishida secara luas dianggap sebagai sosok yang aman, yang mendapat dukungan dari faksinya sendiri di dalam LDP dan diperkirakan tidak akan menyimpang secara signifikan dari kebijakan pemerintah yang ada.

Pemilihannya terjadi setelah mantan Perdana Menteri (PM) Yoshihide Suga, yang mengajukan pengunduran dirinya pada Senin (4/9) pagi, mengumumkan bahwa dia tidak akan mencalonkan diri sebagai pemimpin LDP setelah baru satu tahun menjabat.

Tak lama setelah pemungutan suara parlemen, kabinet baru Kishida diumumkan, dengan lebih dari selusin wajah baru tetapi orang-orang dari pemerintahan Suga sebagian besar mengisi jabatan yang paling penting.

Menteri Luar Negeri Toshimitsu Motegi dan Menteri Pertahanan Nobuo Kishi akan mempertahankan jabatan mereka.

Motegi adalah veteran politik lulusan Harvard yang memimpin dalam negosiasi kesepakatan perdagangan utama, sementara Kishi adalah saudara dari mantan Perdana Menteri Shinzo Abe.

Posisi Menteri Keuangan akan diberikan kepada Shunichi Suzuki, yang menggantikan saudara iparnya sendiri Taro Aso. Suzuki juga seorang politisi veteran dan putra mantan perdana menteri.

Dia pernah bertugas di pemerintahan sebelumnya, memegang jabatan menteri Olimpiade dan menteri lingkungan.

Kabinet tersebut mencakup tiga perempuan, di antaranya Seiko Noda, yang ditunjuk sebagai menteri yang bertanggung jawab menangani penurunan angka kelahiran di Jepang.

Jabatan menteri vaksin dan menteri digital juga diberikan kepada perempuan, dengan beberapa anggota kabinet ditunjuk untuk jabatan menteri pertama mereka.

"Kabinet Kishida bertujuan seimbang dengan pertimbangan yang diberikan kepada faksi-faksi besar, anggota parlemen muda, dan negara-negara tetangga," tulis Junichi Makino, kepala ekonom SMBC Nikko Securities, dalam sebuah catatan.

"Ini adalah jenis formasi kabinet yang mencerminkan Kishida, yang bekerja untuk tidak membuat musuh," ujarnya.

Kishida juga memberikan posisi kepada mereka yang mendukungnya dalam perlombaan kepemimpinan, termasuk saingannya Sanae Takaichi yang mendukungnya dalam pemungutan suara putaran kedua melawan Kono, dan telah diangkat menjadi kepala kebijakan LDP.

Sementara itu, Kono telah diangkat menjadi ketua komunikasi partai. Posisi tersebut terbilang turun dari perannya baru-baru ini yang memimpin peluncuran vaksin dan jabatan sebelumnya sebagai menteri pertahanan dan luar negeri.

Sebagai perdana menteri, Kishida menghadapi berbagai tantangan, mulai dari pemulihan ekonomi pascapandemi hingga menghadapi ancaman militer dari Korea Utara dan Tiongkok.

Dia juga akan memimpin LDP dalam pemilihan umum, yang dilaporkan media lokal akan diadakan pada 31 Oktober, beberapa minggu lebih awal dari yang diperkirakan.

Partai yang berkuasa dan koalisinya secara luas diperkirakan akan mempertahankan kekuasaan, tetapi bisa rentan kehilangan beberapa kursi ketika publik tidak senang dengan tanggapan pemerintah terhadap virus korona. (AFP/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya