Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KOREA Utara, pada Minggu (3/10), mengatakan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) menerapkan standar ganda atas kegiatan militer di antara negara-negara anggota PBB, kata media pemerintah KCNA, di tengah kritik internasional atas uji coba rudal baru-baru ini.
Dewan bertemu secara tertutup pada Jumat atas permintaan dari Amerika Serikat dan negara-negara lain mengenai peluncuran rudal Korea Utara.
Pertemuan itu terjadi sehari setelah Pyongyang menembakkan rudal anti-pesawat yang baru dikembangkan, yang terbaru dalam serangkaian uji coba senjata baru-baru ini termasuk peluncuran rudal hipersonik yang sebelumnya tidak terlihat, rudal balistik dan rudal jelajah dengan potensi kemampuan nuklir.
Baca juga : Pesawat Tiongkok Terbang di Atas Zona Pertahanan Taiwan
Direktur Departemen Organisasi Internasional Kementerian Luar Negeri Korea Utara, Jo Chol Su, mengatakan pertemuan DK PBB tersebut berarti ketidaktahuan secara terbuka dan melanggar batas kedaulatannya dan provokasi serius yang tidak dapat ditoleransi.
Jo menuduh Dewan berstandar ganda ketika mereka tetap diam tentang latihan militer gabungan AS dan uji senjata dengan sekutu, sambil mempermasalahkan aktivitas "pertahanan diri" Korea Utara.
"Ini adalah penyangkalan ketidakberpihakan, objektivitas dan keseimbangan, jalur kehidupan kegiatan PBB, dan manifestasi nyata dari standar kesepakatan ganda," kata Jo dalam sebuah pernyataan yang dimuat oleh kantor berita resmi KCNA. (Straits Times/OL-2)
Pada 6 Januari, Korea Utara sukses melakukan uji tembak rudal balistik hipersonik jarak menengah tipe baru. Kim Jong Un mengawasi uji tembak tersebut melalui sistem pemantauan.
Korea Utara meluncurkan rudal balistik jarak menengah menuju laut timurnya, saat Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengunjungi Seoul.
Moskow menembakkan rudal baru Oreshnik atau Pohon Hazel ke fasilitas militer Ukraina sebagai tanggapan atas serangan Kyiv terhadap Rusia dengan rudal buatan AS dan Inggris.
Korea Utara menyatakan keberhasilan dalam uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) terbarunya, Hwasong-19, yang dilakukan di bawah pengawasan Kim Jong-un.
AS mengerahkan sistem pertahanan rudal balistik paling canggih, THAAD, ke wilayah Palestina yang diduduki. Rudal balistik udara Kheibar Shekan-1 dan Kheibar Shekan-2 Iran lebih canggih?
Iran memiliki sejumlah besar rudal balistik dan jelajah dengan jangkauan berbeda. Jumlahnya lebih dari 3.000 rudal balistik. Ini dilaporkan oleh Jenderal Angkatan Udara AS Kenneth McKenzie.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved