Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan, pada Selasa, mengumumkan Turki siap untuk akhirnya meratifikasi Perjanjian Paris tentang perubahan iklim.
Pengumuman Erdogan pada pertemuan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa menyusul satu tahun peristiwa cuaca buruk di Turki - termasuk kebakaran hutan dan banjir bandang - yang telah merenggut sekitar 100 nyawa.
Pada April 2016, Turki menandatangani perjanjian penting untuk membatasi emisi berbahaya yang berkontribusi terhadap pemanasan global. Tetapi belum secara resmi meratifikasi perjanjian itu melalui pemungutan suara di parlemen.
Erdogan mengatakan kepada Majelis Umum PBB, Turki sekarang bermaksud untuk menyelesaikan proses ratifikasi tepat waktu untuk Konferensi Perubahan Iklim PBB pada November di Glasgow.
"Saya ingin mengumumkan kepada seluruh dunia di sini dari Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa keputusan yang telah kami ambil menyusul kemajuan yang dibuat dalam kerangka perjanjian. Kami berencana untuk mengajukan Perjanjian Iklim Paris untuk disetujui ke parlemen kami bulan depan," kata Erdogan.
Baca juga: Akhirnya AS Kembali Bergabung dalam Perjanjian Iklim Paris
Untuk diketahui, Erdogan berada di bawah tekanan politik yang kuat di dalam negeri karena penanganannya terhadap kebakaran hutan yang mematikan dan banjir bandang yang melanda wilayah resor Mediterania selatan Turki dan utara Pantai Laut Hitam pada Agustus.
Dua bencana dan kekeringan yang menyertainya di tenggara Turki telah mendorong pentingnya masalah lingkungan di benak para pemilih, terutama bagi generasi muda.
Erdogan akan membutuhkan dukungan jutaan remaja yang akan memberikan suara untuk pertama kalinya ketika dia mencoba untuk memperpanjang kekuasaannya menjadi dekade ketiga dalam pemilihan umum yang dijadwalkan paling lambat Juni 2023.(AFP/OL-5)
Buron paling dicari di Swedia, Ismail Abdo berhasil ditangkap di Turki.
TURKI menolak keras seruan politisi Israel dan kabinet Negeri Zionis itu untuk menganeksasi Tepi Barat Palestina.
Peran penting Turki dalam menjaga stabilitas kawasan, khususnya dalam menanggapi agresi Rusia di Ukraina dan upaya mencapai gencatan senjata.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapan untuk melanjutkan putaran ketiga pembicaraan damai dengan Ukraina. Kemungkinan pertemuan digelar di Istanbul, Turki.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan mengapresiasi kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Iran yang dicapai melalui upaya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Senator Parlemen Turki, Av Serkan Bayram bersama delegasi berkunjung ke Kalimantan Tengah, Sabtu (14/6).
Dua studi terbaru menunjukkan dunia kemungkinan besar telah melampaui ambang batas pemanasan global 1,5 derajat Celsius yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan Indonesia tidak ingin terjebak dengan skenario kesepakatan iklim Perjanjian Paris atau Paris Agreement mengenai transisi energi.
Presiden AS Donald Trump pertama kali menarik AS keluar dari perjanjian iklim tersebut pada 2019.
Presiden Donald Trump kembali berjanji untuk menarik Amerika Serikat dari perjanjian iklim Paris, setelah sebelumnya mencabut keputusan serupa pada 2017.
Pemanasan global yang mencapai hampir 1,2C sejauh ini telah menimbulkan dampak mematikan yang semakin besar di seluruh dunia.
sektor bangunan dan konstruksi adalah penyumbang gas emisi yang sangat signifikan yakni mencapai 40% dari keseluruhan emisi karbon.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved