PRESIDEN baru Iran Ebrahim Raisi, Selasa (21/9), menyatakan dukungannya untuk membangkitkan kembali perundingan nuklir meski dirinya melontarkan kecaman terhadap Amerika Serikat (AS).
Raisi, ulama garis keras yang menggantikan pemerintah Iran yang ingin menjalin hubungan yang lebih baik dengan negara-negara Barat, meminta AS memenuhi janjinya untuk mengakhiri sanksi sesuai dengan kesepakatan nuklir 2015.
"Iran mendukung semua perundingan yang hasil akhirnya adalah mencabut semua sanksi yang menjajah," tegas Raisi dalam pidato rekaman di Sidang Majelis Umum PBB.
Baca juga: Taliban Minta Diizinkan Bicara di Sidang Majelis Umum PBB
Perundingan tidak langsung yang diinisiasi oleh Uni Eropa sudah terhenti sejak Juni setelah perundingan selama berbulan-bulan dengan pemerintah Iran sebelumnya gagal mencapai kata sepakat.
Raisi mengulangi posisi Iran bahwa senjata nuklir dilarang oleh agama, sikap yang dipandang skeptis oleh Israel, yang telah melancarkan operasi sabotase untuk mengganggu program nuklir Iran.
"Senjata nuklir tidak pernah ada dalam kebijakan pertahanan kami," tegas Raisi. (AFP/OL-1)