Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
GAMBAR satelit baru-baru ini menunjukkan Korea Utara sedang memperluas pabrik pengayaan uranium di kompleks nuklir utamanya Yongbyon. Para ahli mengatakan bahwa itu merupakan tanda bahwa mereka bermaksud meningkatkan produksi bahan bom.
Laporan dari Middlebury Institute of International Studies di Monterey mengatakan foto-foto yang diambil oleh perusahaan citra satelit Maxar menunjukkan pembangunan di area yang bersebelahan dengan pabrik pengayaan uranium di Yongbyon. "Perluasan pabrik pengayaan mungkin menunjukkan bahwa Korea Utara berencana untuk meningkatkan produksi uranium tingkat senjata di lokasi Yongbyon sebanyak 25%," kata Jeffrey Lewis dan dua ahli lain di institut itu dalam laporan mereka.
Korea Utara baru-baru ini mengumumkan uji coba rudal balistik pertamanya dalam enam bulan dengan negosiasi nuklir dengan Amerika Serikat terhenti sejak 2019. Laporan Middlebury mengatakan citra satelit yang diambil pada 1 September menunjukkan Korea Utara menebang pohon dan menyiapkan tanah untuk konstruksi dan ekskavator konstruksi juga terlihat.
Laporan itu mengatakan gambar kedua yang diambil dua minggu kemudian menunjukkan dinding telah dibangun untuk menutup area tersebut dan panel-panel dipindahkan dari sisi bangunan pengayaan untuk menyediakan akses ke area yang baru ditutup. Menurut laporan tersebut, area baru itu berukuran sekitar 1.000 meter persegi. Ini cukup menampung 1.000 sentrifugal tambahan yang akan meningkatkan kapasitas pabrik untuk menghasilkan uranium yang sangat diperkaya sebesar 25%.
Senjata nuklir dapat dibuat menggunakan uranium yang sangat diperkaya atau plutonium dan Korea Utara memiliki fasilitas untuk memproduksi keduanya di Yongbyon. Bulan lalu, foto-foto satelit Yongbyon sebelumnya menunjukkan tanda-tanda bahwa Korea Utara melanjutkan operasi fasilitas lain untuk memproduksi plutonium tingkat senjata. Korea Utara menyebut kompleks Yongbyon sebagai 'jantung' dari program nuklirnya.
Selama pertemuan puncak dengan Presiden AS saat itu Donald Trump pada awal 2019, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menawarkan untuk membongkar seluruh kompleks jika dia diberi keringanan sanksi yang besar. Namun, usulan itu ditolak.
Beberapa pakar AS dan Korea Selatan percaya bahwa Korea Utara secara diam-diam menjalankan setidaknya satu pabrik pengayaan uranium tambahan. Pada 2018, seorang pejabat tinggi Korea Selatan mengatakan kepada parlemen bahwa Korea Utara diperkirakan memproduksi sebanyak 60 senjata nuklir juga. Perkiraan berapa banyak senjata nuklir yang dapat ditambahkan Korea Utara setiap tahun bervariasi, mulai dari enam hingga sebanyak 18.
Baca juga: Korut Uji Coba Sistem Rudal Baru Dari Kereta Api
Selain uji coba rudal balistik, Korea Utara mengatakan pihaknya meluncurkan rudal jelajah ke arah laut dalam uji coba yang dilihat sebagai upaya untuk memperkuat kemampuan serangannya terhadap Korea Selatan dan Jepang, tempat AS memiliki sekitar 80.000 tentara. Para ahli mengatakan rudal jarak jauh, yang digambarkan Pyongyang sebagai 'strategis', dapat dipersenjatai dengan hulu ledak nuklir. (Al Jazeera/OL-14)
Kedua Korea dipisahkan oleh DMZ--zona penyangga selebar 4 kilometer, yang dijaga ketat di kedua sisi. Perbatasan dipenuhi dengan pagar kawat berduri, ranjau darat, dan penghalang lainnya.
Korea Utara membuka kawasan wisata pantai berskala besar. Proyek wsata ini disebut sebagai proyek unggulan Kim Jong Un.
KOREA Utara secara tegas mengecam serangan udara Israel terhadap Iran yang menjadi pemicu eskalasi di Timteng.
KOREA Utara (Korut) menyatakan kecaman keras terhadap serangan udara yang dilancarkan Israel ke Iran, sehingga telah memicu konflik terbuka antar kedua negara sejak Jumat (13/6).
PRESIDEN Korea Selatan yang baru dilantik, Lee Jae-myung, berjanji akan memulihkan stabilitas politik dan ekonomi di negaranya serta membuka kembali jalur dialog dengan Korea Utara.
KOREA Selatan bersiap melaksanakan pemilihan umum (pemilu) untuk memilih presiden berikutnya. Negeri Gingseng itu menghadapi tantangan tarif Donald Trump hingga unifikasi dengan Korea Utar
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam menerapkan tarif tambahan sebesar 10% terhadap negara-negara yang mendukung kebijakan aliansi BRICS.
Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Indonesia Fakhrul Fulvian menegaskan bahwa pemerintah Indonesia harus memperkuat posisi tawar dagang di hadapan Amerika Serikat secara strategis.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 7 Juli 2025, dibuka menguat ke level 6865.
ISRAEL telah menerima tanggapan resmi dari Hamas terkait usulan gencatan senjata baru di Jalur Gaza.
Dubes RI untuk AS diharapkan mampu menjalankan tugas dengan baik dan memanfaatkan momentum untuk mengawal hubungan baik antara Indonesia dan AS.
California tengah dilanda kebakaran hutan terbesar yang pernah dihadapi negara bagian tersebut sejak awal 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved