Headline

RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Rekor, India Capai 22 juta Suntikan Vaksin Covid-19 di Ultah PM Narendra Modi

Atikah Ishmah Winahyu
18/9/2021 11:43
Rekor, India Capai 22 juta Suntikan Vaksin Covid-19 di Ultah PM Narendra Modi
Vaksinasi covid-19 di India(AFP/NARINDER NANU)

INDIA membuat rekor dengan memberikan 22 juta suntikan vaksin covid-19 dalam sehari sebagai bagian dari upaya vaksinasi khusus untuk ulang tahun Perdana Menteri Narendra Modi.

Pihak berwenang mendirikan pusat vaksinasi khusus di stadion, pusat perbelanjaan, klinik dan tempat-tempat lain karena berusaha untuk meningkatkan kampanye yang tertinggal untuk menyuntik 1,1 miliar orang pada akhir tahun.

Jumlah vaksinasi harian terbaik sebelumnya adalah 14 juta pada bulan Agustus.

“Ini adalah hadiah dari petugas kesehatan dan warga kepada perdana menteri, karena lebih dari 20 juta suntikan per hari dicapai untuk pertama kalinya pada ulang tahun ke-71 Modi,” kata Menteri Kesehatan Mansukh Mandaviya, Jumat (17/9).

Melalui Twitter, Modi mengatakan semua orang India harus bangga dengan rekor tersebut. Uttar Pradesh, negara bagian terpadat di India, biasanya menginokulasi sekitar 1,5 juta orang per hari.

"Saya mengantisipasi bahwa kita mungkin melewati 2,5 juta vaksinasi hari ini," kata petugas imunisasi negara bagian tersebut, Ajay Ghai.

Diluncurkan pada bulan Januari, kampanye vaksinasi berjalan lambat karena kekurangan dan keraguan di antara penduduk.

Jumlah ini meningkat dalam beberapa minggu terakhir, mencapai rata-rata antara 5-8 juta setiap hari.

Baca juga: India Pertimbangkan Lanjutkan Ekspor Vaksin ke Afrika

Sekitar 788 juta dosis vaksin kini telah diberikan, tetapi jumlah orang yang memenuhi syarat dengan dua dosis masih di bawah 20%.

Pemerintah secara khusus dihujani kritik setelah gelombang virus korona yang brutal pada bulan April dan Mei menewaskan lebih dari 200.000 orang.

Infeksi dan kematian harian telah turun drastis sejak lonjakan dan banyak pembatasan pergerakan telah berakhir, tetapi pihak berwenang khawatir gelombang baru saat musim festival akhir tahun sedang berlangsung.

Negara ini sejauh ini telah mencatat 437.370 kematian dan lebih dari 32 juta infeksi, dengan 34.000 kasus dan 320 kematian dilaporkan pada Jumat, tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat.(Straitstimes/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya