Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Menlu Beberkan Sulitnya Evakuasi WNI dari Afghanistan

Putra Ananda
02/9/2021 16:32
Menlu Beberkan Sulitnya Evakuasi WNI dari Afghanistan
Menlu Retno Marsudi(Antara )

MENTERI Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan bagaimana sulitnya mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Afghanistan pasca dikuasai Taliban. Menurut Retno, evakuasi para WNI dari Afghanistan merupakan evakuasi yang paling rumit dan kompleks yang dilakukan oleh pemerintah. 

"Evakuasi yang paling berat, yang sangat kompleks dan memerlukan rencana yang sangat masak," ujar Retno saat mengikuti Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (2/9). 

Baca juga: RI Minta Pemerintah Taliban Cegah Afghanistan Jadi Sarang Teroris

Namun untungnya, dikatakan oleh Retno evakuasi berhasil dilakukan sebelum situasi di Bandara Internasional Kabul Afghanistan tidak terkendali. Pemerintah berhasil memulangkan WNI dari Afghanistan sehari sebelum Bandara dipenuhi warga Afghanistan yang ingin keluar dari negaranya. 

"Seandainya evakuasi tidak berhasil kita lakukan pada tanggal 20 Agustus mungkin upaya evakuasi harus menempuh jalan yang lebih panjang dan tidak menentu," ujarnya.

Selain WNI, Pemerintah Indonesia juga berhasil mengevakuasi 5 WN FIlipina dan 2 WN Afghanistan. Sementara total WNI yang berhasil dievakuasi mencapai 26 orang. Sebelum beraktifitas di Indonesia, para WNI yang berhasil dievakuasi telah menjalani karantina. 

"Sebagaimana diketahui wilayah diluar bandara dikuasai Taliban dan sejak awal persiapan evakuasi, kita telah meminta jaminan keamanan kepada Taliban dan Jaminan keamanan tersebut diberikan," ujarnya.

Menlu menuturkan pemerintah menggunakan semua aset diplimasi RU dalam melaksanakan proses evakuasi. Hal itu dilakukan agar pemerintah mendapatkan izin mendaratkan pesawat di Bandara Kabul dan mengevakuasi para WNI ke dalam pesawat dengan selamat. 

"Disini urusan kita lebih banyak dengan NATO dan negara anggota NATO. Karena pemberian izin dan pengelolaan bandara militer semua dikelola oleh NATO," katanya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya