Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Misteri yang Menyelimuti Pemimpin Taliban

Mediaindonesia.com
30/8/2021 20:52
Misteri yang Menyelimuti Pemimpin Taliban
Hibatullah Akhundzada.(AFP/Taliban Afghanistan.)

PADA hari-hari sejak mengambil alih kekuasaan di Afghanistan, sejumlah besar tokoh Taliban telah memasuki Kabul. Pasukan komando yang keras, siswa madrasah bersenjata, dan para pemimpin yang beruban kembali dari tahun-tahun pengasingan.

Namun ada satu pengecualian besar yakni pemimpin tertinggi kelompok itu. Tapi Hibatullah Akhundzada akhirnya bisa tampil di depan umum dan segera kata Taliban, Minggu (29/8). "Dia hadir di Kandahar," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid.

Akhundzada--yang disebut komandan umat beriman--telah menggembalakan Taliban sejak 2016. Setelah mengambil kendali pemberontakan, ulama itu ditugasi dengan tantangan besar untuk menyatukan gerakan jihad yang sempat retak selama perebutan kekuasaan yang pahit.

Pertikaian itu terjadi ketika kelompok itu dipukul dengan masalah berturut-turut seperti pembunuhan pendahulu Akhundzada dan pengungkapan bahwa para pemimpinnya telah menyembunyikan kematian pendiri Taliban Mullah Omar.

Sedikit yang masih diketahui tentang peran sehari-hari Akhundzada. Profil publiknya sebagian besar terbatas pada rilis pesan tahunan selama hari libur Islam. Taliban hanya merilis satu foto pemimpin tersebut.

Pengumuman bahwa Akhundzada akan segera muncul di depan umum muncul ketika para kepala berbagai faksi kelompok itu secara terbuka berkhotbah di masjid-masjid Kabul, bertemu dengan tokoh-tokoh oposisi, dan bahkan mengobrol dengan para pejabat kriket Afghanistan dalam beberapa hari terakhir.

Taliban memiliki sejarah panjang dalam menyembunyikan pemimpin puncak mereka. Pendiri kelompok yang penuh teka-teki, Mullah Mohammad Omar, terkenal karena cara bertapanya dan jarang bepergian ke Kabul ketika Taliban berkuasa pada 1990-an.

Sebagian besar kegiatan Taliban, Omar tetap tidak terlihat. Bahkan ia enggan bertemu dengan delegasi yang berkunjung. Dia tinggal di kompleksnya di Kandahar, tempat kelahiran gerakan militan dan pusat pemerintahan tangan besinya pada 1990-an.

Namun, kata-kata Omar menjadi aturan dan tidak ada sosok tunggal lain yang muncul untuk memimpin gerakan itu dengan rasa hormat yang sama.

Sebelum pengumuman Taliban bahwa Akhundzada akan segera muncul, Kepala Program Asia di International Crisis Group Laurel Miller mengatakan dia telah mengadopsi gaya penyendiri yang mirip dengan pendiri Omar. Kerahasiaan mungkin juga dipicu oleh ketakutan keamanan, Miller mengutip pembunuhan pendahulunya Mullah Akhtar Mansour oleh serangan pesawat tak berawak AS.

"Mungkin juga setelah menunjukkan dirinya, dia akan menarik diri dan menjalankan otoritasnya dari jarak jauh, seperti yang dilakukan Mullah Omar," kata analis tersebut.

Pengumuman kemunculannya menyusul desas-desus tentang kesehatan Akhundzada yang telah beredar selama bertahun-tahun. Dari pembicaraan di Pakistan dan Afghanistan menunjukkan bahwa dia tertular covid-19 atau terbunuh dalam pengeboman.

Pengungkapan pada 2015 bahwa kepemimpinan Taliban selama bertahun-tahun menyembunyikan kematian Mullah Omar memicu perebutan kekuasaan yang singkat tetapi berdarah. Setidaknya satu faksi besar memisahkan diri dari kelompok tersebut.

Itu juga akan terjadi pada saat Taliban bersiap untuk membentuk pemerintahan. Soalnya, banyak faksi di dalam kelompok yang mewakili berbagai kepentingan dari seluruh Afghanistan. Sebagai transisi Taliban dari pertempuran ke pemerintahan, menenangkan semua faksi akan sangat penting untuk mengonsolidasikan kekuasaan.

Baca juga: Deretan Para Pemimpin Taliban

Kekosongan apa pun di puncak dapat mengacaukan gerakan yang telah berhasil tetap bersama selama konflik selama beberapa dekade, puluhan ribu prajurit tewas, dan para pemimpin puncak dibunuh atau dikirim ke penjara AS di Teluk Guantanamo. Beberapa analis memperkirakan bahwa Taliban mungkin hanya menunggu waktu sampai pasukan pimpinan AS keluar dari Afghanistan sebelum pemimpin mereka muncul di depan umum. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya