Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Biden: Kami Yakin Ada Serangan lagi ke Bandara Kabul dalam 24-36 Jam

Atikah Ishmah Winahyu
29/8/2021 13:35
Biden: Kami Yakin Ada Serangan lagi ke Bandara Kabul dalam 24-36 Jam
Warga AS berkabung atas meninggalnya tentara di Bandara Kabul, Afghanistan, akibat bom bunuh diri, Sabtu (28/8).(AFP/Win McNamee.)

AMERIKA Serikat percaya bahwa serangan teror lain seperti bom bunuh diri mematikan di bandara Kabul sangat mungkin terjadi dalam 24-36 jam ke depan. Ini disampaikan Presiden Joe Biden, Sabtu (28/8).

Setelah pengarahan dari tim keamanan nasionalnya, Biden mengatakan dalam suatu pernyataan bahwa serangan pesawat tak berawak AS yang menargetkan kelompok ISIS-Khorasan yang mengaku bertanggung jawab atas pembantaian pada Kamis (26/8) di bandara, "Bukan yang terakhir."

"Situasi di lapangan terus menjadi sangat berbahaya. Ancaman serangan teroris di bandara tetap tinggi. Komandan militer kami memberi tahu saya bahwa serangan sangat mungkin terjadi dalam 24-36 jam ke depan," kata Biden.

Puluhan warga sipil Afghanistan tewas dalam pengeboman di Bandara Kabul, Kamis, bersama dengan 13 tentara AS. Beberapa dari mereka lahir sekitar waktu operasi militer AS di Afghanistan yang dimulai 20 tahun lalu.

Pentagon mengatakan pada Sabtu bahwa mereka telah membunuh dua target dengan profil tinggi yakni ahli logistik untuk kelompok jihad dan melukai yang lain dalam serangan pesawat tak berawak di Afghanistan timur sebagai pembalasan atas bom bunuh diri.

Tidak ada warga sipil yang terluka dalam serangan itu, Mayor Jenderal Hank Taylor mengatakan pada konferensi pers di Washington. "Fakta bahwa dua individu ini tidak lagi berjalan di muka bumi, itu hal yang baik," kata juru bicara Pentagon John Kirby.

Pasukan AS telah berjuang dalam kondisi berbahaya dan kacau untuk menyelesaikan operasi evakuasi besar-besaran dari bandara Kabul dengan batas waktu 31 Agustus. Biden telah berjanji untuk tetap pada batas yang disepakati dan telah bersumpah untuk menghukum mereka yang bertanggung jawab atas ledakan bunuh diri itu. 

Baca juga: Evakuasi AS hampir Berakhir, Taliban Siap Bentuk Kabinet Baru

Dia mengatakan pada Sabtu bahwa serangan pesawat tak berawak itu tidak akan menjadi yang terakhir. "Kami akan terus memburu siapa pun yang terlibat dalam serangan keji itu dan membuat mereka membayarnya," katanya. "Setiap kali ada yang berusaha untuk menyakiti Amerika Serikat atau menyerang pasukan kami, kami akan merespons. Itu tidak akan pernah diragukan." (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya