Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
Kementerian Tenaga Kerja Taiwan (MOL) di Taipei pada Minggu (28/8) mengumumkan peraturan baru yang membatasi perpindahan pekerja migran pada sektor baru di tengah kritik tajam bahwa kebijakan tersebut bertentangan dengan situasi terkini.
Kebijakan tersebut diambil ketika Taiwan mengalami kekurangan tenaga kerja karena penangguhan masuknya pekerja migran asing sejak 19 Mei lalu sebagai upaya pencegahan wabah COVID-19.
Saat itu, banyak warga Taiwan mengeluh kepada pemerintah karena beberapa pembantu rumah tangga asing mereka meminta izin pindah bekerja ke sektor lain yang gajinya lebih tinggi.
Hingga akhir Mei saja, sudah 1.751 pembantu rumah tangga meninggalkan pekerjaannya untuk bekerja ke pabrik. Angka itu jauh lebih tinggi dibandingkan 287 orang pada 2020, demikian data MOL.
Dengan kebijakan baru itu, para pekerja migran sektor domestik sudah tidak bisa lagi berpindah ke sektor industri dengan hanya berbekal surat izin majikan, kata MOL seperti dikutip Kantor Berita CNA.
Namun jika dalam tempo 14 hari tidak ada majikan yang berminat, maka instansi tersebut akan membantu pemohon mencari peluang kerja di sektor industri.
Jika dalam waktu 60 hari tidak ada seorang pun majikan atau majikan yang lama menolak mempekerjakan, maka para pekerja migran diperintahkan untuk pulang ke nagara asal.
Sebelum diberlakukan secara efektif per 28 Agustus 2021, aturan tersebut mendapatkan banyak kritik tajam, termasuk dari Asosiasi Pekerja Internasional Taiwan (TIWA), karena dianggap tidak memedulikan situasi saat ini di mana pembantu rumah tangga banyak yang ingin bekerja di sektor industri.
Gaji pembantu rumah tangga atau sektor informal di Taiwan sebesar 17.000 dolar Taiwan atau sekitar Rp8,7 juta per bulan, sedangkan industri atau sektor formal sebesar 24.000 dolar Taiwan (Rp12,3 juta).
Sekitar 237.000 dari 700.000 pekerja migran asing di Taiwan berada di sektor informal.
Indonesia menjadi kontributor terbesar pekerja migran asing di Taiwan dengan jumlah sekitar 270.000, baik formal maupun informal.
MOL mengatakan tidak akan mengubah kebijakan tersebut karena memprioritaskan keterampilan yang dimiliki pekerja sesuai pelatihan yang diberikan di negara asal sebelum direkrut Taiwan. (Ant/OL-12)
TAIWAN Excellence Happy Run 2025 yang diselenggarakan TITA Ministry of Economic Affairs dan dilaksanakan TAITRA kembali digelar dengan penuh kemeriahan di Taman Impian Jaya Ancol.
MENTERI Luar Negeri Tiongkok Wang Yi menyampaikan harapannya agar Prancis menentang campur tangan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di kawasan Asia-Pasifik.
Pameran Agrowisata Taiwan 2025 hadir untuk pertama kalinya di Jakarta, memperkenalkan destinasi wisata agro berkelanjutan, budaya Taiwan, dan paket wisata menarik.
GRUP band Wali yang identik dengan musik pop rock melayu akan menyambangi lima negara Asia dalam tur konser bertajuk Wali Cari Jodoh ke Asia.
Melalui perjanjian ini, diharapkan kondisi kerja awak kapal perikanan migran Indonesia di Taiwan dapat semakin membaik.
Berbagai taman hiburan di Taiwan kini menyediakan kuliner bersertifikat Halal, ruang ibadah dan fasilitas lainnya untuk memastikan wisatawan muslim dapat menikmati liburan yang seru.
PEKERJA migran Indonesia memiliki potensi besar untuk berinvestasi dan memulai usaha.
Lebih dari 80 peserta, sebagian besar merupakan pekerja sektor informal, antusias mengikuti program pemberdayaan pekerja migran Indonesia.
Program 20.000 rumah subsidi untuk pekerja migran Indonesia (PMI) akan menyasar daerah-daerah yang menjadi kantong PMI.
Kegiatan ini berfokus pada sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya lingkungan rumah sehat bagi para pekerja migran Indonesia.
Banyak modus operandi TPPO yang melakukan promosi dan perekrutan pekerja migran ilegal melalui dunia maya.
INDONESIA akan mengoptimalkan penempatan pekerja migran Indonesia di sektor hospitality dan kapal pesiar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved