Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PERDANA Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan G7 setuju Taliban harus menjamin perjalanan aman bagi warga yang melarikan diri dari Afghanistan melampaui batas waktu evakuasi 31 Agustus.
Johnson yang mengadakan pertemuan darurat dengan rekan G7, menyetujui, peta jalan untuk cara mereka terlibat dengan Taliban di masa depan.
Dia menambahkan, syarat nomor satu adalah untuk menjamin hingga 31 Agustus dan seterusnya, memberikan jalan yang aman bagi mereka yang ingin keluar.
Inggris memimpin pembicaraan darurat di antara kelompok negara-negara kaya pada hari Selasa, mengatakan, akan mendesak Biden untuk memperpanjang tenggat waktu 31 Agustus untuk menarik pasukan Amerika keluar dari Afghanistan.
Prancis juga meminta Washington untuk mundur dari jadwal.
Namun, Biden memutuskan setelah pembicaraan G7, dia akan tetap pada tenggat waktu.
Baca juga: Taliban Minta Amerika Hentikan Evakuasi Warga Afghanistan Yang Memiliki Keahlian
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan evakuasi dari Afghanistan tidak mungkin akan diperpanjang melampaui 31 Agustus.
Seorang juru bicara Taliban pada hari Senin memperingatkan kelompok Islam garis keras tidak akan menyetujui perpanjangan apa pun, menyebut masalah itu sebagai "garis merah", dengan penundaan apa pun dipandang sebagai memperpanjang pendudukan.
"Jika AS atau Inggris mencari waktu tambahan untuk melanjutkan evakuasi, jawabannya tidak. Atau akan ada konsekuensinya," kata juru bicara Taliban Suhail Shaheen kepada Sky News.
Fase Selanjutnya
Inggris terus mengevakuasi warga Barat dan beberapa warga Afghanistan dari ibu kota, dengan Wallace memperingatkan situasi keamanan semakin semakin berbahaya saat 31 Agustus mendekat.
Kementerian Pertahanan mengatakan 8.458 orang telah dievakuasi oleh Inggris sejak 13 Agustus, dengan sembilan penerbangan militer meninggalkan Kabul dalam 24 jam terakhir.
Lebih dari setengahnya atau 5.171 orang adalah warga Afghanistan yang memenuhi syarat untuk pindah ke Inggris di bawah programnya untuk melindungi mereka yang membantu pejabat militer dan sipil selama dua dekade keterlibatan asing di Afghanistan.
Para pemimpin G-7 juga sepakat Taliban akan bertanggung jawab atas tindakan mereka untuk mencegah terorisme, hak asasi manusia khususnya perempuan, anak perempuan dan minoritas serta mengejar penyelesaian politik inklusif di Afghanistan, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Johnson's Downing Street.
Inggris saat ini memimpin G7, yang juga terdiri dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat.(Straitstimes/OL-5)
Taliban menguasai sebagian besar provinsi utara Afghanistan yang berdekatan dengan Asia Tengah bekas Soviet
TALIBAN kemarin membebaskan dua sandera Barat dari tahanan di wilayah selatan Afghanistan.
Dalam lawatan ke Afghanistan itu, Trump mengatakan AS telah membuka kembali perundingan dengan kelompok Taliban.
Provinsi Kunduz yang terletak di utara Afghanistan telah menjadi tempat serangan gerilyawan Taliban berulang kali dalam upayanya untuk merebut kota yang berbatasan Tajikiztan itu.
AS, Kamis (13/2), mengaku telah mencapai kesepakatan gencatan senjata selama tujuh hari di Afghanistan yang akan membuka jalan untuk mencapai kesepakatan damai dengan kelompok Taliban.
Trump mengatakan dia mengirim Menlu Mike Pompeo untuk menyaksikan penandatanganan perjanjian damai antara AS dan kelompok Taliban.
BPBD mengaku kesulitan melakukan evakuasi karena sulitnya akses alat berat ke lokasi longsor.
Kapolresta Bandung Kombes Kusworo Wibowo mengatakan petugas masih mengevakuasi masinis yang terjepit dalam tubuh kereta.
Muhadjir Effendy mengungkapan dua orang meninggal dunia, satu dalam proses evakuasi dan 22 korban luka akibat tabrakan kereta api KA Turangga-commuter line Baraya.
Basarnas masih berupaya melakukan evakuasi gerbong kereta KA Turangga Turangga relasi Surabaya Gubeng Bandung dan Commuter Line Bandung Raya.
Petugas berhasil mengevakuasi lokomotif KA Turangangga dan lokomotif commuter line Bandung Raya (Baraya) tengah malam dan langsung memperbaiki rel untuk bisa kembali dilalui.
HUJAN deras yang terjadi sejak Kamis, (11/1) siang membuat sejumlah kawasan di Kabupaten Bandung Jawa Barat (Jabar), kembali terendam banjir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved