Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Pangkalan Militer AS di Korsel Berpotensi Digunakan untuk Pengungsi Afghanistan

Atikah Ishmah Winahyu
24/8/2021 11:30
Pangkalan Militer AS di Korsel Berpotensi Digunakan untuk Pengungsi Afghanistan
Suasana di Camp Humphreys, pangkalan militer AS di Korsel.(AFP/Jiji Press)

MENTERI Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) Chung Eui-yong mengungkapkan Amerika Serikat (AS) telah membahas kemungkinan menggunakan pangkalannya di 'Negeri Ginseng' itu untuk menampung pengungsi dari Afghanistan untuk sementara. Tetapi pembicaraan tentang masalah ini belum berkembang.

Chung mengatakan kepada anggota parlemen di sidang parlemen bahwa tidak ada diskusi seperti itu yang sedang berlangsung, tetapi dia menambahkan bahwa pejabat AS telah membuat permintaan awal.

"Benar bahwa (sekutu) memang membahas kemungkinan itu di tingkat yang paling dasar," katanya.

Baca juga: Taliban Ingatkan AS agar Tepati Batas Waktu Penarikan Pasukan

"Namun, itu tidak dibahas secara serius,” tambahnya.

Chung mengatakan setiap penggunaan pangkalan AS untuk pengungsi akan memerlukan izin dari pemerintah Korsel.

Dalam sebuah pernyataan, pasukan AS di Korsel mengatakan tidak diberitahu untuk menyediakan perumahan sementara atau dukungan lain bagi siapa pun yang meninggalkan Afghanistan.

"Jika ditugaskan, USFK akan bekerja dengan Departemen Luar Negeri, Departemen Pertahanan dan pemerintah Republik Korea sambil mempertahankan Aliansi ROK-AS kami dan kewajiban untuk menyediakan dan mempertahankan postur pertahanan gabungan yang kuat," kata komando militer dalam sebuah pernyataan setelah The Wall Street Journal melaporkan pada Minggu (22/8) bahwa pangkalan AS di seluruh dunia sedang diincar sebagai lokasi yang mungkin digunakan.

AS menempatkan sekitar 28.500 tentara di Korsel sebagai warisan Perang Korea 1950-1953, yang berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

Camp Humphreys, sebuah garnisun senilai US$11 miliar yang baru saja selesai dibangun 64 km selatan Seoul, adalah pangkalan militer luar negeri terbesar AS.

Pangkalan AS di negara-negara seperti Qatar telah digunakan untuk menampung sementara para pengungsi yang diterbangkan dari bandara Kabul.

Di pangkalan udara AS di Ramstein Jerman, tentara AS telah mendirikan lebih dari 70 tempat perlindungan militer hingga 10.000 pengungsi dari Afghanistan.

Presiden AS Joe Biden mendapatkan persetujuan dari Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, Minggu (22/8), untuk menggunakan dua pangkalan militer di Spanyol selatan untuk menerima warga Afghanistan yang telah bekerja untuk pemerintah AS. (Straitstimes/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya