Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
MENTERI Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) Chung Eui-yong mengungkapkan Amerika Serikat (AS) telah membahas kemungkinan menggunakan pangkalannya di 'Negeri Ginseng' itu untuk menampung pengungsi dari Afghanistan untuk sementara. Tetapi pembicaraan tentang masalah ini belum berkembang.
Chung mengatakan kepada anggota parlemen di sidang parlemen bahwa tidak ada diskusi seperti itu yang sedang berlangsung, tetapi dia menambahkan bahwa pejabat AS telah membuat permintaan awal.
"Benar bahwa (sekutu) memang membahas kemungkinan itu di tingkat yang paling dasar," katanya.
Baca juga: Taliban Ingatkan AS agar Tepati Batas Waktu Penarikan Pasukan
"Namun, itu tidak dibahas secara serius,” tambahnya.
Chung mengatakan setiap penggunaan pangkalan AS untuk pengungsi akan memerlukan izin dari pemerintah Korsel.
Dalam sebuah pernyataan, pasukan AS di Korsel mengatakan tidak diberitahu untuk menyediakan perumahan sementara atau dukungan lain bagi siapa pun yang meninggalkan Afghanistan.
"Jika ditugaskan, USFK akan bekerja dengan Departemen Luar Negeri, Departemen Pertahanan dan pemerintah Republik Korea sambil mempertahankan Aliansi ROK-AS kami dan kewajiban untuk menyediakan dan mempertahankan postur pertahanan gabungan yang kuat," kata komando militer dalam sebuah pernyataan setelah The Wall Street Journal melaporkan pada Minggu (22/8) bahwa pangkalan AS di seluruh dunia sedang diincar sebagai lokasi yang mungkin digunakan.
AS menempatkan sekitar 28.500 tentara di Korsel sebagai warisan Perang Korea 1950-1953, yang berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.
Camp Humphreys, sebuah garnisun senilai US$11 miliar yang baru saja selesai dibangun 64 km selatan Seoul, adalah pangkalan militer luar negeri terbesar AS.
Pangkalan AS di negara-negara seperti Qatar telah digunakan untuk menampung sementara para pengungsi yang diterbangkan dari bandara Kabul.
Di pangkalan udara AS di Ramstein Jerman, tentara AS telah mendirikan lebih dari 70 tempat perlindungan militer hingga 10.000 pengungsi dari Afghanistan.
Presiden AS Joe Biden mendapatkan persetujuan dari Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, Minggu (22/8), untuk menggunakan dua pangkalan militer di Spanyol selatan untuk menerima warga Afghanistan yang telah bekerja untuk pemerintah AS. (Straitstimes/OL-1)
Satu orang tewas, dua hilang setelah enam orang terseret arus dari air terjun Dillon Falls, Oregon, Amerika Serikat.
Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat di awal pekan ini, Senin (21/7).
Pemerintahan Ekuador mengekstrasidi gembong narkoba Adolfo Macias, alias Fito, ke Amerika Serikat, sebulan setelah ia ditangkap kembali.
Pesawat Delta Air Lines terpaksa kembali ke Bandara Internatsional Los Angeles (LAX), setelah salah satu mesinnya terbakar.
ANGGOTA Komisi VI DPR RI, Rachmat Gobel, mengapresiasi dan memuji Presiden Prabowo Subianto dan tim ekonomi yang berhasil menurunkan tarif ekspor Indonesia ke Amerika Serikat.
ISRAEL dan Suriah mencapai kesepakatan gencatan senjata mendapat dukungan dari Turki, Yordania, dan negara-negara tetangga lainnya.
Ribuan jalan dan bangunan telah rusak dan terendam oleh banjir yang deras di Korea Selatan, dengan laporan kerusakan lahan pertanian dan kematian ternak yang meluas.
KASA berencana meluncurkan satelit astronomi pertamanya pada 2030.
Banjir bandang melanda Korea Selatan, menewaskan 4 orang dan memaksa 1.300 warga dievakuasi.
Sebagian besar korban jiwa dilaporkan di Provinsi Chungcheong Selatan akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tengah dan selatan negara itu.
Mantan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, kembali ditangkap atas perannya dalam upaya pemberlakuan darurat militer.
Blackpink kembali mengguncang dunia lewat konser pembuka tur global bertajuk DEADLINE world tour, yang digelar pada 5–6 Juli 2025 di Goyang Stadium, Korea Selatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved