Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Tembakan Rezim Suriah Tewaskan Delapan Anak di Idlib

Mediaindonesia.com
20/8/2021 17:15
Tembakan Rezim Suriah Tewaskan Delapan Anak di Idlib
Warga Suriah mencoba menyelamatkan barang-barang dari rumah yang rusak parah akibat tembakan artileri di desa Kansafra, Jumat (20/8).(AFP/Abdulaziz Ketaz.)

PENYERANGAN rezim Suriah telah menewaskan delapan anak dan seorang wanita di benteng pemberontak terakhir negara itu, Idlib, hanya dalam dua hari, kata seorang pemantau perang, Jumat (20/8).

Tembakan artileri, Jumat pagi, di Desa Kansafra menewaskan empat anak dari keluarga yang sama, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris.

Seorang koresponden AFP melihat sang ayah menangisi jenazah tiga anaknya di pemakaman. Yang keempat kemudian dibawa dan dikubur dengan tergesa-gesa saat penembakan dimulai lagi di daerah sekitar.

Sehari sebelumnya, di desa terdekat, Balshun, tembakan artileri oleh pasukan pro-Damaskus menewaskan empat anak dan ibu dari tiga anak, Observatory melaporkan.

Wilayah Idlib merupakan rumah bagi hampir tiga juta orang. Sekitar dua pertiga dari mereka mengungsi dari bagian lain negara itu selama perang saudara selama satu dekade.

Mereka didominasi oleh mantan afiliasi Al-Qaeda Suriah bersama pemberontak dan jihadis lain.

Kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi oleh sekutu rezim, Rusia, dan pendukung pemberontak, Turki, sebagian besar telah melindungi kawasan itu dari serangan militer pemerintah baru sejak Maret 2020.

Namun pasukan rezim telah meningkatkan penembakan mereka di tepi selatan benteng sejak Juni.

Presiden Suriah Bashar al-Assad mengambil sumpah jabatan untuk masa jabatan baru bulan lalu. Ia bersumpah untuk menjadikan pembebasan daerah di Tanah Air menjadi salah satu prioritas utamanya.

Baca juga: Penerapan Hukum Syariah Islam di Beberapa Negara

Perang Suriah telah menewaskan sekitar setengah juta orang sejak dimulai pada 2011 dengan tindakan brutal terhadap protes antipemerintah. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya