Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

AS Peringatkan Tiongkok Soal Penyerangan ke Militer Filipina di Laut China Selatan

Nur Aivanni
12/7/2021 11:29
AS Peringatkan Tiongkok Soal Penyerangan ke Militer Filipina di Laut China Selatan
Aparat keamanan penjaga pantai Filipina mengawasi pergerakan kapal-kapal Tiongkok di Sabina Shoal, Laut China Selatan, pada 27 April 2021.(Philippine Coastguard / AFP)

AMERIKA Serikat (AS), pada Minggu (11/7), menegaskan kembali dengan memberi peringatan terhadap Tiongkok terkait serangan terhadap Angkatan Bersenjata Filipina di Laut China Selatan akan mengaktifkan perjanjian pertahanan AS-Filipina tahun 1951.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyampaikan hal tersebut dalam sebuah pernyataan tertulis yang menandai peringatan lima tahun putusan pengadilan arbitrase yang menolak klaim teritorial Tiongkok yang luas atas Laut China Selatan.

Tiongkok telah mengklaim sebagian besar perairan dalam apa yang disebut Nine Dash Line, yang juga diperebutkan oleh Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam. 'Negeri Tirai Bambu' juga menegaskan pada Jumat (9/7) bahwa Beijing tidak menerima putusan tersebut.

"AS menegaskan kembali kebijakannya 13 Juli 2020 mengenai klaim maritim di Laut China Selatan," kata Blinken, yang mengacu pada penolakan oleh pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump atas klaim Tiongkok atas sumber daya laut di sebagian besar Laut China Selatan.

"Kami juga menegaskan kembali bahwa serangan bersenjata terhadap Angkatan Bersenjata Filipina, kapal umum, atau pesawat di Laut China Selatan akan mengaktifkan komitmen pertahanan bersama AS berdasarkan Pasal IV Perjanjian Pertahanan Bersama AS-Filipina tahun 1951," tambah Blinken.

Pasal tersebut menyatakan bahwa masing-masing pihak mengakui bahwa serangan bersenjata di wilayah Pasifik terhadap salah satu pihak akan berbahaya bagi perdamaian dan keselamatannya sendiri dan menyatakan bahwa pihaknya akan bertindak untuk menghadapi bahaya bersama sesuai dengan proses konstitusionalnya.

Blinken telah menekankan poin yang serupa sebelumnya, termasuk selama percakapan dengan Menteri Luar Negeri Filipina pada 8 April lalu. Departemen Luar Negeri AS mengatakan Blinken menegaskan kembali penerapan perjanjian tersebut di Laut Cina Selatan. (Straits Times/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya