Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Menlu RI Bertemu Menlu Rusia, Bahas Pengadaan Vaksin Covid-19

Nur Aivanni
06/7/2021 17:03
Menlu RI Bertemu Menlu Rusia, Bahas Pengadaan Vaksin Covid-19
Menlu RI Retno Marsudi dan Menlu Rusia Sergey Lavrov saat menyampaikan keterangan bersama.(Dok. Humas Kmen)

MENTERI Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi bertemu dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov di Jakarta pada Selasa (6/7) ini. Retno mengungkapkan ada empat isu kerja sama bilateral yang dibahas kedua negara. Termasuk, kerja sama di sektor kesehatan.

"Tadi kami membahas bagaimana memperkuat kerja sama, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang," ujar Retno dalam pernyataan bersama secara daring, Selasa (6/7).

Dalam jangka pendek, isu prioritas yang dibahas terkait pengadaan vaksin covid-19, terapeutik dan diagnostik. Retno menyebut Rusia telah menyampaikan komitmennya untuk memperkuat kerja sama jangka pendek tersebut.

Baca juga: Myanmar Bernegosiasi dengan Rusia Demi Tujuh Juta Dosis Vaksin

Pada Juni lalu, Kepala BPOM berkunjung ke Rusia untuk meninjau fasilitas produksi vaksin Sputnik V. Sejak awal pandemi covid-19, Indonesia dan Rusia telah bekerja sama untuk mengatasinya.

Lalu pada Maret 2020, Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pembicaraan telepon terkait kerja sama penanggulangan covid-19. Rusia mendonasikan obat antivirus dan peralatan medis kepada Indonesia di awal wabah covid-19.

"Kerja sama itu akan semakin diperkuat melalui MoU kesehatan antara kedua negara, yang saat ini tengah difinalisasi. MoU ini diharapkan menjadi dasar bagi kerja sama untuk jangka menengah dan jangka panjang. Termasuk, rencana produksi vaksin bersama antara Indonesia dan Rusia," jelas Retno.

Baca juga: Rusia Mengalami Pemulihan Ekonomi dan Lonjakan Kasus Covid-19

Adapun isu kedua yang dibahas, yaitu kerja sama perdagangan dan investasi. Indonesia dan Rusia memiliki target perdagangan sebesar US$5 miliar pada 2020. "Kami memahami target itu belum dapat terealisasi karena pandemi. Kami sepakat untuk memperkuat komitmen untuk meningkatkan perdagangan yang saling menguntungkan," imbuhnya.

Caranya, lanjut Retno, melalui optimalisasi kelompok kerja kedua negara pada sektor prioritas. Seperti, pertanian, kelautan dan perikanan, perdagangan, investasi dan industri. Berikut, mempercepat finalisasi berbagai dokumen kerja sama ekonomi yang tertunda.

Lalu, menyelesaikan isu yang menjadi hambatan perdagangan untuk produk unggulan kedua negara. Adapun isu lainnya yang dibahas adalah kerja sama pendidikan dan keamanan. Terkait vaksin covid-19, Menlu Rusia Sergey Lavrov menyebut pihaknya setuju bahwa vaksin harus tersedia bagi semua orang.(OL-11)
 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik