PERDANA Menteri Haiti Claude Joseph mengungkapkan, sebanyak 15 orang tewas ditembak, termasuk seorang jurnalis dan aktivis oposisi, dalam serangan teroris minggu ini.
Para korban dibunuh di ibu kota Port-au-Prince dalam kekerasan yang awalnya pihak berwenang tuduh sebagai serangan balas dendam setelah kematian seorang petugas polisi.
Baca juga: Biden Kunjungi Lokasi Robohnya Apartemen di Florida
"Kami terkejut dengan serangan teroris yang dilakukan oleh kelompok teroris yang menamakan diri mereka Fantom 509," kata Joseph pada Kamis (1/7).
Kelompok itu muncul pada bulan Maret ketika beberapa petugas polisi dan mantan anggota Polisi Nasional Haiti berkumpul untuk menyerukan pendirian serikat pekerja, sebuah tuntutan yang kemudian dikabulkan.
Beberapa jam sebelum penembakan malam itu, juru bicara serikat polisi Guerby Geffrard tewas di Port-au-Prince.
Kepala Polisi Haiti Leon Charles awalnya mengatakan penembakan yang korbannya termasuk reporter Diego Charles dan aktivis politik Antoinette Duclair sebagai pembalasan atas pembunuhan Geffrard.
"Fantom 509 yang melakukan ini," kata Charles pada hari Kamis.
Berbicara kepada kelompok itu secara langsung, dia berkata, "Alih-alih membiarkan keadilan melakukan tugasnya, Anda ingin menjalankan keadilan Anda sendiri, tetapi polisi, negara, dan komunitas internasional tidak akan menerima ini."
Pihak berwenang belum memberikan bukti untuk mendukung tuduhan tersebut, dan pernyataan Charles memicu kritik dari jurnalis dan organisasi hak-hak sipil yang meragukan kebenarannya.
Dirusak oleh ketidakamanan dan ketidakstabilan politik, Haiti berjuang untuk keluar dari serangkaian krisis yang tampaknya tidak pernah berakhir, yang telah mengakibatkan lonjakan penculikan dan kekerasan geng beberapa waktu terakhir. (Straitstimes/OL-6)