Biden Kunjungi Lokasi Robohnya Apartemen di Florida

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden menjanjikan bantuan federal dan menghibur warga yang anggota keluarganya tewas dan hilang dalam peristiwa runtuhnya kondominium di Florida, pekan lalu.

Biden melakukan perjalanan ke Florida untuk mengulangi peran sebagai "pemimpin penghibur", seminggu setelah Champlain Towers South 12 lantai sebagian runtuh saat penduduk sedang tidur.

Korban tewas yang dikonfirmasi mencapai 18 orang, setelah penemuan enam jenazah lagi di reruntuhan kondominium, termasuk dua anak, berusia 4 dan 10 tahun. Sebanyak 145 orang lainnya hilang dan dikhawatirkan terperangkap di reruntuhan.

Baca juga: PM Israel Pastikan Pemukim Tinggalkan Eviatar Besok tapi...

Biden mengakui harapan untuk menemukan korban selamat meredup setiap hari tetapi mengatakan ada kemungkinan seseorang masih bisa ditarik keluar hidup-hidup.

"Harapan muncul abadi," kata Biden pada konferensi pers di hotel St Regis, Kamis (1/7), setelah bertemu secara pribadi dengan keluarga yang terkena dampak.

"Seluruh bangsa berduka bersama keluarga-keluarga ini. Mereka melihatnya setiap hari di televisi, mereka tersiksa,” imbuhnya.

Biden mengungkapkan, beberapa kerabat korban memberi pertanyaan menyayat hati, seperti kekhawatiran apakah mereka akan menemukan jenazah untuk dikubur atau dikremasi di pemakaman.

"Saya duduk dengan seorang perempuan yang kehilangan suaminya dan bayi laki-lakinya yang masih kecil dan tidak tahu harus berbuat apa,” ujarnya.

Sebelumnya, pada hari itu, Biden menghadiri briefing dengan pejabat lokal, termasuk Gubernur Ron DeSantis, yang secara luas dipandang sebagai calon presiden dari Partai Republik pada 2024.

Biden, mengatakan kepada keluarga korban bahwa dia akan memberikan apa pun yang mereka butuhkan dan berharap pemerintah federal akan menanggung biaya penuh untuk kabupaten dan negara bagian serta menyediakan perumahan sementara bagi para penyintas.

Dia menegaskan pertemuan dengan gubernur yang merupakan sekutu pendahulunya, Donald Trump, telah melampaui batas politik partai.

“Tidak ada perselisihan, tidak ada pertengkaran,” kata Biden pada konferensi pers.

"Semua orang berada di tim yang sama,” imbuhnya.

Biden juga bertemu dengan petugas pemadam kebakaran dan responden pertama lainnya yang telah mencari korban di lokasi tersebut.

"Saya hanya ingin mengatakan, terima kasih, terima kasih, terima kasih, terima kasih," kata Biden kepada mereka.

Upaya penyelamatan sempat dijeda

Petugas penyelamat di lokasi diinstruksikan untuk berhenti bekerja pada Kamis (1/7) tepat setelah pukul 02.00 waktu setempat, ketika gerakan di puing-puing menimbulkan kekhawatiran bahwa bagian dari bangunan yang masih berdiri bisa runtuh.

"Operasi pencarian dan penyelamatan akan dilanjutkan segera setelah keadaan aman untuk dilakukan," kata Wali Kota Miami-Dade County Daniella Levine Cava dalam jumpa pers.

Setelah hampir 15 jam proses pencarian korban ditangguhkan, tim penyelamat kembali menggali puing-puing gedung.

Pihak berwenang mengatakan mereka belum menyerah. Tapi tidak ada yang ditarik dalam kondisi hidup dari reruntuhan sejak bencana di kota tepi laut Surfside yang terjadi pada Kamis (24/6) dini hari tersebut.

Kepala Pemadam Kebakaran Miami-Dade County Alan Cominsky mengatakan tim penyelamat memang mendengar tanda-tanda kehidupan selama pencarian awal mereka minggu lalu.

"Mereka mencari suara perempuan, itulah yang kami dengar selama beberapa jam," katanya.

"Akhirnya, kami tidak mendengar suaranya lagi," imbuhnya.

Para pejabat juga mengawasi Badai Tropis Elsa, yang terbentuk di atas Atlantik dan dapat mencapai Florida selatan pada Senin, berpotensi menghambat operasi pencarian.

“Badan Manajemen Darurat Federal telah mengirim lima tim pencarian dan penyelamatan perkotaan, masing-masing terdiri dari 80 anggota, untuk membantu menyaring puing-puing,” kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre kepada wartawan di atas Air Force One.

DeSantis mengatakan para pekerja telah memindahkan sekitar 1.400 ton material dari lokasi reruntuhan.

Perjalanan yang berlangsung Kamis kemarin adalah kunjungan kedua Biden ke lokasi bencana sejak ia menjadi presiden pada Januari. Pada bulan Februari, ia melakukan perjalanan ke Texas setelah badai musim dingin menyebabkan jutaan orang tanpa listrik atau air bersih selama berhari-hari dan menewaskan beberapa orang.

Penyelidik belum menentukan apa yang menyebabkan hampir setengah dari kompleks kondominium berusia 40 tahun itu runtuh di salah satu bangunan paling mematikan dalam sejarah AS.

Namun laporan tahun 2018 yang disiapkan oleh firma teknik Morabito Consultants menjelang proses sertifikasi ulang keselamatan gedung menemukan kekurangan struktural di kompleks 136 unit yang sekarang menjadi fokus penyelidikan.

The Washington Post melaporkan pada Rabu malam bahwa mayoritas dewan kondominium Surfside, termasuk presidennya, mengundurkan diri pada 2019, sebagian karena frustrasi atas apa yang dianggap sebagai respons lamban terhadap laporan tersebut. (CNA/Straitstimes/OL-1)