Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Jumlah Kematian Covid-19 di Dunia Lampaui 4 Juta

Nur Aivanni
18/6/2021 10:02
Jumlah Kematian Covid-19 di Dunia Lampaui 4 Juta
Pemakaman jenazah terpapar Covid-19.(AFP)

JUMLAH kematian terkait virus korona di seluruh dunia melewati 4 juta pada Kamis (17/6). Di tengah upaya banyak negara berjuang untuk mendapatkan cukup vaksin untuk menginokulasi populasi mereka.

Sementara jumlah kasus baru dan kematian telah mereda di negara-negara seperti Amerika Serikat dan Inggris, beberapa negara mengalami kekurangan vaksin ketika varian Delta menjadi varian yang dominan di seluruh dunia, demikian dikutip dari Reuters, .

Butuh lebih dari setahun untuk jumlah kematian akibat covid-19 mencapai 2 juta, sementara 2 juta berikutnya dicatat hanya dalam 166 hari.

Lima negara teratas berdasarkan jumlah total kematian – Amerika Serikat, Brasil, India, Rusia, dan Meksiko – mewakili sekitar 50 persen dari semua kematian di dunia, sementara Peru, Hongaria, Bosnia, Republik Ceko, dan Gibraltar memiliki tingkat kematian tertinggi bila disesuaikan dengan populasi.

Negara-negara di Amerika Latin menghadapi wabah terburuk mereka sejak Maret, dengan 43 dari setiap 100 infeksi di dunia dilaporkan di kawasan itu. Sembilan negara teratas yang melaporkan kematian per kapita terbanyak selama seminggu terakhir semuanya berada di Amerika Latin.

Rumah sakit di Bolivia, Chili, dan Uruguay sebagian besar menampung pasien covid-19 antara usia 25 dan 40 tahun seiring tren pasien yang lebih muda terus berlanjut. Di Sao Paulo, Brasil, 80 persen penghuni unit perawatan intensif (ICU) adalah pasien covid-19.

Melonjaknya kematian membebani kapasitas operasi krematorium di negara-negara berkembang dan para penggali kubur di beberapa negara terpaksa memperluas kuburan dengan deretan kuburan baru.

India dan Brasil adalah negara yang melaporkan kematian paling banyak setiap hari dengan rata-rata tujuh hari dan masih bermasalah dengan kremasi dan kurangnya ruang pemakaman.

Ketika negara-negara miskin berjuang untuk menginokulasi populasi mereka karena kekurangan vaksin, negara-negara kaya telah didesak untuk menyumbang lebih banyak untuk mengendalikan pandemi.

"Masalah utama di Amerika adalah akses vaksin, bukan penerimaan vaksin," kata Direktur Organisasi Kesehatan Pan Amerika Carissa Etienne pada Rabu, yang mendesak negara-negara donor untuk mengirim suntikan sesegera mungkin. (CNA/OL-13)

Baca Juga: Sekda Sebut Kualitas ASN di Sikka Minimalis dengan Disiplin Rendah



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya