Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Sopir Truk Tabrak Keluarga Muslim Kanada Didakwa Teroris

Lidya Tannia Bangguna
15/6/2021 17:43
Sopir Truk Tabrak Keluarga Muslim Kanada Didakwa Teroris
Komunitas Muslim berkumpul untuk berjaga-jaga di Masjid Muslim London di London, Kanada.(AFP/Ian Willms.)

KANADA menuntut seorang pria yang sengaja menabrak keluarga Muslim dengan truk pikap pada 6 Juni lalu.

Menurut keterangan pihak berwenang, keluarga Muslim tersebut yang terdiri dari Afzaal, istrinya, putrinya, dan ibunya sedang berjalan-jalan di London, Ontario, ketika tiba-tiba truk dengan sengaja menabrak mereka. Diketahui, anak perempuan Afzaal yang berusia sembilan tahun itu selamat walaupun terluka parah.

Perdana Menteri Justin Trudeau mengategorikan serangan ini sebagai tindakan terorisme. "Pembunuhan ini bukan kebetulan. Ini adalah serangan teroris dimotivasi oleh kebencian di jantung salah satu komunitas kami," kata Trudeau dalam pidato berapi-api di House of Commons.

Jaksa mengungkapkan dalam sidang singkat bahwa mereka telah menjadikan sopir truk tersebut, Nathaniel Veltman, 20, sebagai tersangka dengan tuduhan pembunuhan berencana yang telah dikategorikan sebagai tindakan terorisme. "Pembunuhan dan percobaan pembunuhan juga merupakan kegiatan teroris," kata Royal Canadian Mounted Police (RCMP) dalam pernyataan setelah sidang.

Veltman, yang tidak memiliki catatan kriminal dan tidak memiliki hubungan dengan kelompok ekstremis mana pun, mengatakan kepada pengadilan melalui tautan video bahwa dia tidak memiliki pengacara. Ia juga belum mengajukan pembelaan terkait tindakannya tersebut.

Serangan itu telah memicu perdebatan tentang prevalensi Islamofobia di Kanada dan meningkatkan ketakutan di komunitas Muslim. Itu adalah serangan anti-Muslim paling mematikan di Kanada sejak penembakan di suatu masjid, Kota Quebec, yang menewaskan enam orang pada 2017.

"Saya pikir sangat penting bagi kami untuk menyebutnya sebagai aksi teror," kata Wakil Perdana Menteri Chrystia Freeland dalam konferensi pers. "Penting bagi kami untuk mengidentifikasi ini sebagai tindakan Islamofobia dan penting juga bagi kami untuk mengidentifikasi ancaman mengerikan yang ditimbulkan akibat supremasi kulit putih,” tambahnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya