Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Non-state Actors Berperan Gagas Perdamaian Israel-Palestina

Mediaindonesia.com
28/5/2021 17:01
Non-state Actors Berperan Gagas Perdamaian Israel-Palestina
Diskusi daring bertema 'International Talk bertema Palestine: Post Ceasefire, International Response, di Unas, Jakarta.(dok.unas)

PALESTINA dan Israel telah bersepakat melakukan gencatan senjata pada Jumat (21/5) lalu. Gencatan senjata ini pun sedikit meredakan suasana konflik antara kedua belah pihak.

Upaya gencatan senjata dari pihak yang bertikai disambut baik para pemimpin negara di seluruh dunia dan sekaligus menyerukan Palestina dan Israel untuk bergerak menuju perdamaian.

Menurut Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional (Unas) Dr Robi Nurhadi, penciptaan solusi damai Israel-Palestina harus didukung oleh non-state actors.

"Pemimpin, tokoh, akademisi dan para aktivis di seluruh dunia harus memberi penguatan gagasan perdamaian secara substantif," kata Robi dalam diskusi International Talk bertema Palestine: Post Ceasefire, International Response yang diselenggarakan P3M Sekolah Pascasarjana Unas bekerjasama dengan Nassar Foundation Malaysia, melalui aplikasi zoom meeting, kemarin.

Ia menjelaskan dunia saat ini sudah cukup memberikan ruang kepada state actors dalam mencari solusi damai tetapi hasilnya masih kurang optimal. "Momentum ceasefire ini seharusnya dapat digunakan oleh non-state actors untuk menciptakan tatanan orde baru dunia dengan tujuan melahirkan kemerdekaan bagi Negara Palestina,” imbuhnya.

Robi menambahkan kemerdekaan Palestina menjadi kata kunci untuk menghentikan peningkatan jumlah korban yang meninggal di Palestina dan Israel. Sehingga kemerdekaan Palestina sangat penting dan perlu diakui bersama-sama.

“Negara-negara dunia dengan organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa sebenarnya tahu apa yang harus dilakukan untuk membangun perdamaian Palestina-Israel. Tetapi mereka tidak tahu bagaimana berhenti sejenak untuk berhenti memikirkan posisi siapa mereka dalam sistem dunia modern saat ini,” kata Robi.

Ia pun menyebut para pemimpin negara yang terlibat dalam debat isu Palestina-Israel lebih tertarik memastikan siapa yang mendapatkan apa atau siapa yang menjadi negara inti ketimbang menggunakan kekuatan negara untuk menegakkan keadilan bagi Palestina dan membangun perdamaian sejati untuk Palestina-Israel.
Karena itu, Robi mengajak rakyat di dunia untuk bersama-sama mengakui kemerdekaan Palestina dan mendukung tercapainya perdamaian dengan Palestina sebagai negara yang berdaulat.

Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Direktur Sekolah Pascasarjana UNAS Prof Dr Maswadi Rauf, M.A. ini turut mengundang para aktivis (non state actor) sebagai pembicara baik dari dalam maupun luar negeri yaitu Mufti of Australia Darul Fatwa Australia Dr. Sheikh Salim Alwan Al-Hussainiyy, Mufti of Ukraine, President of the Islamic University, Ukraine Dr. Sheikh Ahmad Tamim, The Chairman of Nassar Foundation Malaysia Dato Dr. Nasharudin Mat Isa.

Selanjutnya, Researcher From Gaza, Palestine Dr. Syarif Syamalla, Associate Professor Frostburg State University Maryland, USA Dr. Haiyun Ma, Faculty member at the School of Global Studies, Thammasat University Bangkok Thailand Dr. Sheikh Mohammad Altafur Rahman, General Secretary of The India Forum for Moderation and Dialogue Dr. Muhammad Saleem Nadwi, Indonesia Council of Ulama (MUI), serta International Analyst from Universitas Nasional Dr. Robi Nurhadi.

Faculty member at the School of Global Studies Thammasat University Bangkok Sheikh Mohammad Altafur Rahman menjelaskan pertarungan yang terjadi ini bukan pertama kali, sehingga perlu solusi tepat untuk membantu palestina seperti bantuan medis dan psikologis serta rehabilitasi serta rekonstruksi.

Sementara itu, The Chairman of Nassar Foundation, Malaysia Dato Dr Nasharudin Mat Isa mengatakan untuk membantu konflik antara palestina dan Israel diperlukan peran non state actor yang dilakukan secara bersama-sama.

Nasharudin pun menuturkan untuk membantu warga Palestina dari konflik diperlukan peran Dewan Keamanan PBB. Selain mencegah konflik keberlanjutan, dewan keamanan dapat membantu proses rebuilding. (OL-13)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya