Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Vaksin Pfizer dan Moderna Efektif untuk Covid-19 Varian India

Basuki Eka Purnama
18/5/2021 09:37
Vaksin Pfizer dan Moderna Efektif untuk Covid-19 Varian India
Tenaga kesehatan sedang menyiapkan vaksin covid-19 Moderna.(AFP/Angela Weiss)

VAKSIN buatan Pfizer dan Moderna tetap efektif terhadap dua varian covid-19 yang pertama kali terindentifikasi di India. Hal itu terungkap dalam penelitian terbaru yang dilakukan ilmuwan Amerika Serikat (AS).

Penelitian di laboratorium itu dilakukan oleh Grossman School of Medicine dan Langone Center NYU dan dipandang sebagai penelitian pendahuluan karena belum diterbitkan dalam jurnal ilmiah.

"Kami menemukan bahwa antibodi yang dihasilkan vaksin itu sedikit lemah menghadapi varian itu, namun tidak cukup lemah sehingga kami meragukan kemampuannya untuk melindungi," ujar peneliti senior Nathaniel Landau, Senin (17/5).

Baca juga: India Pastikan Risiko Pengumpalan Darah AstraZeneca Minim

Penelitian itu dilakukan dengan mengambil darah dari orang yang divaksin dengan salah satu dari kedua vaksin yang banyak digunakan di AS itu dan telah diberikan kepada lebih dari 150 juta warga 'Negeri Paman Sam'.

Sampel darah itu kemudian diberi partikel pseudovirus yang berisi bagian mutasi dari covid-19, terutama yang berasal dari varian B.1.617 atau B.1.618, yang pertama kali ditemukan di India.

Kemudian, campuran itu ditempatkan dengan sel yang ditumbuhkan di laboratorium untuk mengetahui berapa banyak yang akan terinfeksi.

Partikel pseudovirus yang digunakan diisikan enzim luciferase, yang biasa digunakan kunang-kunang untuk bersinar. Hal itu bertujuan untuk mengetahui berapa sel yang terinfeksi berdasarkan pencahayaannya.

Hasilnya, pada varian B.1.617, terjadi penurunan empat kali lipat dari antibodi sementara pada varian B.1.618 terjadi penurunan sebanyak tiga kali lipat.

"Artinya, meski antibodi tidak bekerja lagi terhadap varian itu, Anda masih melihat adanya antibodi yang melakukan aktivitasnya," ujar Landau.

"Jumlah antibodi yang bekerja masih memadai sehingga kami menganggap vaksin covid-19 masih efektif," lanjutnya.

Meski begitu, imbuhnya, penelitian di laboratorium seperti ini tidak bisa meramalkan efikasi di dunia nyata. Karenanya, harus dilakukan penelitian lanjutan. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya