Headline
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.
VARIAN baru covid-19 yang lebih menular dan diduga kebal vaksin disebut sebagai penyebab meledaknya kasus virus korona di India. Hal itu diungkapkan ilmuwan papan atas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan.
Swaminathan memperingatkan bahwa fitur epidemis yang ada di India saat ini mengindikasikan adanya varian covid-19 yang bisa menyebar dengan sangat cepat.
India, Sabtu (8/5), menjadi negara pertama di dunia yang mencatatkan lebih dari 4 ribu kematian covid-19 dalam tempo 24 jam dan lebih dari 400 ribu kasus baru.
Baca juga: Afsel Laporkan Empat Kasus Covid-19 Varian India
New Delhi kesulitan mengendalikan wabah covid-19 yang telah melumpuhkan sistem kesehatan mereka dan banyak pakar memperkirakan angka kasus dan kematian yang sebenarnya masih jauh lebih tinggi lagi.
Swaninathan, yang merupakan dokter anak dan ilmuwan klinis India, mengatakan varian covid-19 B.1.617, yang pertama kali terindentifikasi Oktober lalu di India bisa dipastikan menjadi faktor penyebab bencana covid-19 di negaranya.
"Ada banyak faktor penyebab tsunami covid-19 di India, salah satunya adalah varian virus yang menyebar dengan cepat," ujar ilmuwan berusia 62 tahun itu.
WHO, baru-baru ini memasukkan varian B.1.617 sebagai varian yang harus diperhatikan.
Namun, organisasi itu belum memasukkan varian covid-19 itu sebagai varian yang harus dikhawatirkan, label yang berarti varian itu lebih berbahaya dibandingkan varian aslinya karena lebih menular, mematikan, atau kebal terhadap vaksin.
Sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat dan Inggris, telah menyebut B.1.617 sebagai varian yang harus dikhawatirkan. Hal itu membuat Swaminathan yakin WHO akan segera melakukan hal serupa.
"B.1.617 kemungkinan besar merupakan varian yang harus dikhawatirkan karena mengalami mutasi yang menyebabkan dia lebih menular dan kemungkinan bisa menjadi kebal terhadap antibodi yang dihasilkan dari vaksinasi atau infeksi alamiah," papar Swaminathan.
Namun, Swaminathan menggarisbawahi bahwa varian itu bukan merupakan satu-satunya faktor penyebab tsunami covid-19 di India. Dia menuding negara Asia selatan itu lengah dengan mengizinkan pertemuan besar-besaran.
Kampanye yang digelar oleh Perdana Menteri Narendra Modi dan politisi India lainnya dituding sebagai penyebab warga tidak menghiraukan protokol kesehatan sehingga menyebabkan meroketnya kasus covid-19. (AFP/OL-1)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
ORGANISASI Kesehatan Dunia atau WHO baru-baru ini menyatakan bahwa Timor Leste bebas malaria. Hal ini lantas menjadi tonggak sejarah kesehatan publik yang luar biasa bagi negara tersebut.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
Virus Chikungunya sedang menyebar ke wilayah Samudera Hindia, Eropa, hingga wilayah lain. WHO mengeluarkan seruan mencegah terjadinya pandemi virus Chikungunya
Tank Israel memasuki Deir al-Balah di Gaza tengah untuk pertama kalinya dalam 21 bulan perang. PBB perkirakan 80 ribu warga harus dievakuasi.
BEBAN penyakit pneumonia di Indonesia masih tergolong tinggi, khususnya pada kelompok usia dewasa dan lansia, serta individu dengan penyakit penyerta.
KEPALA Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Kamis (26/6), mengatakan bahwa badan tersebut berhasil mengirimkan pengiriman medis pertamanya ke Gaza sejak 2 Maret.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved