Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PENGADILAN Rusia, Selasa (27/4), menjatuhkan sejumlah hukuman kepada Yayasan Antikorupsi (FBK) yang dipimpin Alexei Navalny.
Direktur FBK Ivan Zhdanov, lewat Twitter, mengatakan pengadilan telah melarang FBK mengunggah apa pun di internet, menggunakan media milik negara, mengorganisasi aksi protes, ambil bagian dalam pemilu, dan menyimpan uang di bank.
Keputusan itu diambil saat pengadilan menimbang untuk menempatkan FBK dan jaringan regionalnya sebagai kelompok ekstremis, sejajar dengan kelompok Islamic State (IS) dan Al Qaeda, dan menyatakan organisasi itu sebagai organisasi terlarang.
Baca juga: Ukraina Gagalkan Serangan Siber dari Rusia
Sebelumnya, Selasa (27/4), juru bicara pengadilan Moskow mengatakan bahwa hakim telah sepakat menjatuhkan sejumlah hukuman kepada FBK tanpa menjelaskan hukuman itu setelah sidang yang digelar secara tertutup itu.
Tim Navalny mengatakan mereka telah menghentikan operasi di kantor FBK untuk melindungi karyawan mereka dan para pendukung.
Namun, mereka berjanji akan terus melakukan perlawanan terhadap korupsi, Partai Rusia Bersatu, dan Presiden Vladimir Putin. (AFP/OL-1)
Pengadilan di Moskow memerintahkan penangkapan in absentia terhadap Yulia Navalnaya, istri dari politisi oposisi Alexey Navalny, dengan tuduhan berpartisipasi dalam organisasi ekstremis.
Majalah Forbes memasukkannya sebagai salah satu orang terkaya di struktur militer Rusia.
Para pendukung Navalny di Rusia, meskipun tanpa harapan untuk perubahan politik, menemukan dukungan bersama dalam menghadapi pemerintahan keras Vladimir Putin.
Yulia Navalnaya meneruskan perjuangan suaminya, Alexei Navalny melawan Putin dengan gerakan Siang Melawan Putin, di mana warga ke TPS memilih kandidat selain Putin.
Leonid Volkov, figur oposisi utama Rusia dan sekutu dekat mendiang pemimpin oposisi Alexei Navalny, mengalami serangan di luar rumahnya di Lithuania, Selasa (12/3).
Sebanyak 43 negara mendesak penyelidikan internasional atas kematian oposisi Rusia Alexei Navalny.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved