Headline

Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

AS Janji Kirim 60 Juta Vaksin Covid-19 AstraZeneca ke Negara Lain

Atikah Ishmah Winahyu
27/4/2021 09:18
AS Janji Kirim 60 Juta Vaksin Covid-19 AstraZeneca ke Negara Lain
Seorang tenega medis menunjukkan botol kecil atau vial vaksin Covid-19 AstraZeneca di Mumbai, India.( Punit PARANJPE / AFP)

AMERIKA Serikat (AS) berencana untuk membagikan stok vaksin Covid-19 AstraZeneca miliknya dengan negara lain, di tengah meningkatnya tekanan pada pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendukung ekuitas vaksin global.

Pada Senin (26/3) Gedung Putih mengumumkan bahwa sebanyak 60 juta dosis vaksin AstraZeneca akan tersedia untuk ekspor dalam beberapa bulan mendatang, tetapi tidak mengatakan di mana tepatnya vaksin tersebut akan didistribusikan.

“Saat ini kami tidak memiliki dosis AstraZeneca yang tersedia,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki, yang mencatat bahwa regulator AS masih perlu meninjau kualitas vaksin yang sudah diproduksi.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) belum mengizinkan vaksin AstraZeneca untuk digunakan di AS, yang telah mencatat jumlah infeksi dan kematian Covid-19 tertinggi di dunia.

Psaki mengatakan, sebanyak 10 juta dosis AstraZeneca dapat dikeluarkan untuk ekspor dalam beberapa minggu mendatang, sementara sekitar 50 juta lebih dosis sedang diproduksi dan dapat dikirim pada Mei dan Juni 2021.

Pemerintahan Joe Biden masih mendiskusikan di mana dan bagaimana mereka akan membagikan vaksin itu.

“Kami akan mempertimbangkan berbagai opsi dari negara mitra kami dan, tentu saja, sebagian besar akan melalui hubungan langsung,” tambahnya.

Rencana AS untuk membagikan stok vaksin Covid-19 miliknya disambut baik oleh berbagai pihak.

“Keputusan AS untuk menyumbangkan vaksin AstraZeneca Covid-19 adalah langkah penting dan disambut baik untuk meningkatkan akses yang adil di seluruh dunia,” kata direktur program di MSF-USA, Carrie Teicher dalam sebuah pernyataan.

“Menyingkirkan 60 juta dosis ini dari rak dan menjadi senjata sesegera mungkin, akan secara langsung melindungi 30 juta orang dari tertular Covid-19.”

“Tapi ini hanya satu langkah yang harus diambil pemerintah AS. AS sekarang harus mentransfer semua kelebihan dosis vaksinnya, tidak hanya yang dibuat oleh AstraZeneca, ke Covax dan meningkatkan produksi secara global sehingga lebih banyak vaksin dapat diproduksi di lebih banyak tempat,” lanjutnya.

AS juga mendapat pujian dari kelompok bantuan non-pemerintah, yang mendorong Gedung Putih untuk mengembangkan rencana untuk membagikan lebih banyak dosis.

“Keputusan pemerintahan Biden untuk mulai membagikan vaksin AstraZeneca adalah kabar baik dan langkah pertama yang penting menuju AS untuk membagikan lebih banyak stok vaksinnya yang sangat besar,” kata penjabat CEO di One Campaign, Tom Hart.

“Pemerintahan Biden harus melanjutkan langkah awal yang disambut baik ini dan mulai membagikan lebih banyak vaksin sesegera mungkin,” tambahnya.

Pengumuman ini datang ketika AS menghadapi tekanan yang semakin besar untuk membagikan vaksin covid-19, terutama dengan negara-negara yang terkena dampak paling parah seperti India, serta mengesampingkan aturan kekayaan intelektual AS untuk memungkinkan lebih banyak negara membuat suntikan.

Dalam sebuah surat terbuka awal bulan ini, sekelompok mantan pemimpin dunia dan penerima hadiah Nobel mendesak Biden untuk menjalankan solidaritas, kerja sama, dan kepemimpinan yang diperbarui serta melepaskan hak paten vaksin.

AS telah memberikan lebih dari 230 juta suntikan vaksin Pfizer-BioNTech, Moderna dan Johnson & Johnson sejauh ini, sementara hampir 54 persen orang Amerika di atas usia 18 telah menerima setidaknya satu suntikan, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

Pada Minggu (25/4), AS mengumumkan akan mengirim lebih banyak dukungan ke India, yang sedang emerangi lonjakan infeksi covid-19 hingga membanjiri rumah sakit di negara itu dan menyebabkan kekurangan oksigen serta pasokan lainnya.

Biden berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi pada Senin (26/4) dan berjanji untuk memberikan berbagai bantuan darurat, termasuk pasokan terkait oksigen, bahan vaksin, dan terapi, ungkap Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

Meskipun masih belum jelas ke mana AS akan mengirimkan dosis AstraZeneca-nya, tetangganya Meksiko dan Kanada telah meminta pemerintah Biden untuk membagikan lebih banyak dosis, sementara lusinan negara lain sedang mencari akses untuk mendapatkan pasokan vaksin.

Menurut MSF, hanya 0,3% dari pasokan vaksin covid-19 global telah disalurkan ke negara-negara berpenghasilan rendah. (Aiw/Aljazeera/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya