Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
KELOMPOK komunitas Turki-AS di Washington melakukan aksi protes terkait pengakuan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden atas peristiwa 1915 sebagai "genosida" pada Sabtu (24/4).
Di kediaman Duta Besar Turki di Sheridan Circle, Washington DC, AS, mereka memegang bendera dan spanduk Turki dan Azerbaijan yang bertuliskan: "Biarkan Sejarah Memutuskan" dan "Rekonsiliasi, Bukan Tuduhan Genosida". Demonstrasi itu terjadi beberapa jam setelah Biden menyebut peristiwa 1915 sebagai "genosida".
Ketua Bersama Komite Pengarah Nasional Turki Amerika (TASC) Gunay Evinch mengatakan Biden melemparkan gas ke dalam api yang menyatukan orang dalam rekonsiliasi.
"Dia telah memilih narasi komunitas Armenia, dia memilih untuk berpihak pada komunitas Armenia dengan mengorbankan komunitas Turki-Amerika dan semua komunitas warisan harus diperlakukan sama dan adil," kata Evinch.
Pemilik bisnis kecil dan anggota lama komunitas Turki-Amerika Gizem Salcigil White menolak karakterisasi Biden dan mengatakan Presiden AS mengakui apa yang disebut genosida tanpa memiliki proses pemeriksaan sejarah dan hukum bersama.
"Pernyataannya yang didorong oleh politik dan tidak berdasar tidak bisa dan tidak akan mengubah peristiwa sejarah yang terjadi lebih dari 100 tahun lalu," katanya.
"Sebagai komunitas, kami akan berdiri teguh melawan kepentingan politik pemerintahan Biden, dan kami akan terus memberikan kontribusi perdamaian dunia, menekankan pentingnya toleransi, dan bekerja menuju rekonsiliasi dua negara," kata White.
Sekelompok orang Amerika-Armenia juga hadir di titik fokus aksi protes. Kelompok itu kemudian berbaris ke Kedutaan Besar Turki, beberapa blok dari kediaman. (AA/Nur/OL-09)
Buron paling dicari di Swedia, Ismail Abdo berhasil ditangkap di Turki.
TURKI menolak keras seruan politisi Israel dan kabinet Negeri Zionis itu untuk menganeksasi Tepi Barat Palestina.
Peran penting Turki dalam menjaga stabilitas kawasan, khususnya dalam menanggapi agresi Rusia di Ukraina dan upaya mencapai gencatan senjata.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapan untuk melanjutkan putaran ketiga pembicaraan damai dengan Ukraina. Kemungkinan pertemuan digelar di Istanbul, Turki.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan mengapresiasi kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Iran yang dicapai melalui upaya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Senator Parlemen Turki, Av Serkan Bayram bersama delegasi berkunjung ke Kalimantan Tengah, Sabtu (14/6).
PENELITI senior BRIN Lili Romli menyayangkan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon tentang tidak adanya bukti yang kuat terjadinya pemerkosaan massal pada Mei 1998.
Menurutnya, pengingkaran terhadap peristiwa tersebut adalah bentuk penghapusan jejak sejarah Indonesia.
Proyek penyusunan ulang sejarah Indonesia ini sangat problematik dan potensial digunakan oleh rezim penguasa untuk merekayasa dan membelokkan sejarah sesuai dengan kepentingan rezim.
Pegiat HAM Perempuan Yuniyanti Chizaifah menegaskan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut tidak ada pemerkosaan terhadap perempuan etnis Tionghoa dalam tragedi Mei 1998
Djarot mengatakan penulisan sejarah seharusnya berdasarkan fakta, bukan berdasarkan kepentingan politik. Maka dari itu, ia mengingatkan agar sejarah tidak dimanipulasi.
KETUA DPR RI Puan Maharani menanggapi rencana Kementerian Kebudayaan untuk menjalankan proyek penulisan ulang sejarah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved