Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DOKTER pribadi Alexei Navalny, Selasa (20/4), kembali dilarang menemui tokoh oposisi Rusia itu saat kuasa hukumnya mengatakan kondisi pria itu semakin lemah dan meminta agar dia dipindahkan ke rumah sakit sipil.
Sekelompok dokter telah berusaha menemui pria berusia 44 tahun itu sejak awal bulan ini sejak kritikus Presiden Vladimir Putin itu memutuskan melakukan mogok makan sejak 31 Maret menuntut perawatan medis yang layak bagi dirinya.
Amerika Serikat (AS), Selasa (20/4), menekan Kremlin agar segera mengizinkan dokter independen menemui Navalny.
Baca juga: Rusia Ingin Luncurkan Stasiun Orbit Sendiri pada 2025
"Kami meminta agar mereka memberikan akses medis segera untuknya," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price.
AS menuding Rusia bertanggung jawab atas memburuknya kondisi medis Navalny.
Setelah menjalankan mogok makan selama hampir tiga pekan, dokter, akhir pekan lalu, menyebut kondisi kesehatan Navalny menurun drastis sehingga dia dapat meninggal kapan pun.
Washington pun mengancam Moskow harus bertanggung jawab seandainya Navalny meninggal dunia.
Kuasa hukum Navalny, Olga Mikhilova, Selasa (20/4) sore, mengatakan kliennya telah menjadi sangat lemah sehingga dia kesulitan berbicara dan duduk. (AFP/OL-1)
Moskow mengumumkan pengusiran itu, beberapa jam setelah Borrell bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, untuk membahas hubungan antara kedua negara.
Kritikus Kremlin Alexei Navalny telah dipindahkan dari penjara Moskow ke lokasi yang tidak diketahui.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut sanksi AS sebagai serangan anti-Rusia yang bermusuhan dengan dalih yang tidak masuk akal.
Navalny merasakan sakit di kakinya dan dia meminta bantuan untuk mendapatkan suntikan Diklofenak untuk mengurangi rasa sakit
Pria berusia 44 tahun itu mengatakan dirinya mengalami syaraf kejepit yang awalnya menyebabkan kaki kanannya mati rasa.
"Saya melakukan mogok makan menuntut agar hukum ditaati dan dokter diizinkan mengunjungi saya,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved