Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Jepang Tetapkan Target Lebih Berani untuk Pengurangan Emisi 2030

 Nur Aivanni
18/4/2021 16:35
Jepang Tetapkan Target Lebih Berani untuk Pengurangan Emisi 2030
Pertemuan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga (kiri) dan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC, AS, Sabtu (17/4).(MANDEL NGAN / AFP)

JEPANG akan menetapkan target iklim yang lebih berani untuk tahun 2030 pekan depan dan mempromosikan adopsi energi terbarukan di negara-negara berkembang.

Pengumuman itu datang saat Perdana Menteri Yoshihide Suga dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meluncurkan kemitraan iklim bilateral pada Jumat (16/4) selama pertemuan puncak mereka di Gedung Putih.

"Jepang dan AS sama-sama berkomitmen untuk mencapai emisi nol-bersih pada tahun 2050, dan kami tahu untuk melakukan itu akan memerlukan penetapan dan pemenuhan tujuan 2030 kami," kata Biden sambil berjanji untuk memimpin bersama Suga untuk memerangi krisis iklim.

Inisiatif bersama mereka, bagaimanapun, menempatkan tanggung jawab pada Jepang untuk mengubah tujuan kebijakannya, dengan negara tersebut telah mendapatkan reputasi buruk karena kecanduannya pada batu bara meskipun Suga berjanji pada Oktober2020  lalu untuk mencapai emisi karbon nol bersih pada tahun 2050.

Jepang, penghasil emisi karbon terbesar kelima di dunia, masih menghasilkan sekitar tiga perempat energinya dari batu bara dan sumber energi panas.

Hingga saat ini, Jepang menghindari investasi besar-besaran dalam energi terbarukan, dengan mengatakan itu terlalu mahal dan tidak dapat diandalkan.

Sebanyak 22 pembangkit listrik tenaga batu bara baru sedang dibangun atau sedang direncanakan di Jepang, yang secara resmi masih belum secara eksplisit mengakhiri dukungan untuk ekspor pembangkit listrik tersebut.

Semua mata akan tertuju pada apakah Suga berbalik arah dan menjelaskan arah yang jelas tentang masa depan batu bara untuk Jepang pada pertemuan pemerintah yang diperkirakan pada Selasa (20/4), sebelum KTT perubahan iklim secara virtual yang diselenggarakan oleh Biden, yang dimulai pada Kamis (22/4)

Dengan pemerintah Jepang di bawah tekanan dari kelompok lingkungan dan bisnis domestik untuk melakukan lebih banyak - dan jauh lebih cepat - Jepang dapat secara efektif menggandakan target pengurangan emisi 2030.

Dengan mengutip sumber, media domestik melaporkan bahwa Jepang dapat menaikkan targetnya menjadi antara 40% dan 50% - dari tujuan saat ini yaitu pengurangan emisi sebesar 26% dari tingkat fiskal tahun 2013.

Emisi gas rumah kaca Jepang turun ke rekor terendah pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2020, menurut Kementerian Lingkungan pada 13 April 2021.

Pemerintah juga tengah mempertimbangkan penghentian total ekspor pembangkit listrik tenaga batu bara ke negara berkembang seperti Vietnam dan Indonesia.

Tokyo telah lama berargumen bahwa membangun pembangkit listrik berbahan bakar batu bara adalah cara yang paling hemat biaya bagi negara-negara berkembang untuk menyeimbangkan permintaan listrik mereka dengan pertumbuhan ekonomi dan telah berupaya untuk mempromosikan 'batu bara bersih'.

Baru-baru ini pada Desember, Jepang menandatangani kesepakatan untuk menyediakan US$ 636 juta (S$ 849 juta) untuk pembangkit listrik tenaga batu bara baru di Vietnam. (Straits Times/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya